Takengen | Lintas Gayo– Kasus nenek yang diinjak kerbau ditempuh upaya kekeluargaan, pihak korban sudah ihlas atas kejadian itu, karena musibah dan sudah ketentuan hidup seseorang. “Mereka ihlas dan sabar,” sebut Kapolres Aceh Tengah.
“Saya bersama Forkopimda ikut melaksanakan shalat jenazah dan turut mengantarkan Nek Sri (Nek Imah panggilan akrabnya- Red) ke kuburan, keluarga korban ihlas, pihak panitia dari Minang Saiyo juga koperatif, menunjukkan sikap rasa persaudaraan,” sebut AKBP. Dodi Rahmawan Kapolres Aceh Tengah.
Panitia dan keluarga korban sudah duduk bersama, bermusyawarah atas kejadian yang diluar dugaan ini, sebut Kapolres ketika diminta keteranganya, Jumat malam (25/9/2015).
Sebagai aparat penyidik, sebut Kapolres, pihaknya berkewajiban mengumpulkan bukti, keterangan, mengolah TKP, menganalisa kejadian atas apapun yang terjadi yang menyangkut dengan upaya hukum.
“Namun bila ada upaya perdamaian, ada kesepakatan, maka menjadi pertimbangan dan itu menjadi lebih baik, dengan catatan bagaimana kronologi kejadian. Tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Silakan dilakukan upaya perdamaian,” jelas Kapolres yang kehilangan lengan sebelah kirinya saat terjadi bom buku di Jakarta
Sementara itu, pimpinan Minang Saiyo Irvan Rasyid menjelaskan, pihaknya sejak awal kejadian, sudah mengurus korban. Ikut mengurusnya di RSU. Ikut menalqinkan, mengantar jenazah kerumah duka dan menyiapkan perlengkapan penguburan, sampai mengantarnya ke kuburan, bertakziah ke rumah duka.
Bahkan pimpinan Minang Saiyo ini akan memberikan santunan kepada keluarga korban yang akan ditentukan nantinya jenis santuan apa yang akan diberikan, sampai sekarang belum diputuskan.( baca berita sebelumnya).
“Setelah tiga hari Nek Imah dikuburkan, upaya kekeluargaan itu akan kami lakukan,” sebut Irvan Rasyid. Baca juga beritanya “ Nek Imah Minta Tolong Tak Ada Yang Membantu” ( Iqoni RS/ LG 01)
berita terkait : Kerbau ditembak BB dikumpulkan
