Takengon | Lintas Gayo – Seorang mantan pejuang GAM Wilayah Linge, Arjua mempertanyakan keberadaan proyek raksasa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan yang berlokasi di Kabupaten Aceh Tengah dalam kaitan bagi hasil dan menampung tenaga kerja lokal.
“Jangan sempat terulang pengalaman lahirnya gerakan pemberontakan di Aceh salah satunya dipicu persoalan bagi hasil pusat dan daerah dari PT Arun NGL (PT Arun Natural Gas Liquefaction-red),” kata Arjua saat mengikuti seminar Implementasi MoU Helsinki dan UUPA yang berlangsung di Takengon, 14 September 2012.
Menanggapi pernyataan ini, Penjabat Bupati Aceh Tengah, Ir. Mohd. Tanwier yang hadir untuk membuka seminar tersebut menyatakan pihaknya sudah melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasinya.
“Alhamdulillah, sudah beberapa kali dilakukan pertemuan dengan pihak PLN di Medan Sumatera Utara dan menyepakati segera dibentuknya tim bersama untuk menerima keluhan-keluhan dan aspirasi dari masyarakat terkait PLTA Peusangan,” kata Bupati. (Kha A Zaghlul)