Takengon | Lintas Gayo – Sebagai salah satu kota dingin yang ada di Indonesia yang juga memiliki potensi alam yang luar biasa, serta penghasil kopi terbaik di dunia. Takengon tanpa terasa telah berdiri selama 436 tahun lamanya, tumbuh dan berkembang dengan kekayaan sejarah serta kebudayaannya.
Sekretaris Panitia Ria Devitariska mengungkapkan, berkenaan dengan hal itu, dalam rangka memperingati ulang tahun Kota Takengon yang ke-436 tahun, Komunitas Seni Budaya Lintas Gayo mengadakan lomba cipta puisi, yang terbuka untuk umum.
“Kita berharap, lomba ini bisa menggairahkan dunia sastra terutama puisi bagi daerah kita ini,” ujar Ria.
Adapun syarat dan ketentuan lomba sebagaiberikut:
- Peserta berwarga Negara Indonesia
- Tidak ada batas usia.
- Puisi bertemakan tentang Kebudayaan Gayo
- Lomba ini tidak dikenakan biaya pendaftaran (gratis)
- Naskah puisi tidak boleh bersinggungan dengan unsur SARA,Pornografi, Narkoba maupun sejenisnya.
- Naskah puisi ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar (EYD).
- Karya tidak pernah dipublikasikan di media cetak dan tidak sedang diikutsertakan dalam lomba yang sejenis.
- Naskah harus asli, bukan terjemahan, saduran atau hasil plagiat.
- Melampirkan biodata singkat penulis dan nomor kontak di akhir naskah puisi.
- Peserta lomba hanya boleh mengirimkan satu karya terbaiknya.
- Naskah puisi ditulis dengan kerta A4 dengan Font Times New Roman, ukuran 12 spasi 1,5
- Puisi dikirim ke email lombapuisiksb[at]yahoo.com dengan format subject lombapuisiksb_nama penulis, contoh: Lombapuisiksb_Astuti
- Melampirkan scan foto diri dan scan identitas diri (KTP/SIM/kartu pelajar, dsb)
- Pengiriman karya paling lambat tanggal 28 Februari 2013 pukul 24.00 WIB.
“Pengumuman pemenang akan diumukan pada 2 Maret 2013 di www. lintasgayo.com,” ujar Ria.
Dikatakan, dalam lomba ini juara 1 akan mendapat uang tunai Rp250.000 + Karya dimuat di Media Online Lintas Gayo, juara 2 mendapat uang 150.000 + Karya dimuat di Media Online Lintas Gayo dan Juara 3 dapat uang 100.000 + Karya di muat di Media Online Lintas Gayo.
Dalam lomba ini akan menhadirkan dua dewan juri yang terdiri dari Salman Yoga S (sastrawan nasional asal Gayo) dan Zuliana Ibrahim (penulis muda Gayo) yang banyak malang-melintang dalam dunia sastra kampus di Medan, Sumatera Utara.
Ria mengingatkan, jika diketahui karya yang diikut sertakan merupakan karya orang lain (hasil plagiat), saduran dan terjemahan maka akan didiskualifikasi, dan bagi pemenang akan dibatalkan haknya sebagai pemenang.
“Ketentuan juri mutlak tidak dapat diganggu gugat,” ujar Ria sekretaris Panitia.
Ayo buuruan, jangan sampai ketinggalan untuk ikut serta dan berpartisipasi.(red.04)
