Redelong | Lintas Gayo – Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Bener Meriah situasi menghangat, bahkan saling jegal dan sikut antara bakal calon ketua partaipun tak bisa dihindari.
Ketua DPD PAN Kabupaten Bener Meriah Zarmiza, SH, Rabu (30/3) menyebutkan aroma persaingan menjelang musda bertambah hangat adalah sesuatu yang wajar dan itu terjadi tidak hanya di partai yang berlambang matahari itu.”Siapapun yang berminat untuk menjadi ketua silahkan, asalkan sesuai dengan ketentuan dan mekanisme partai. Peluang ini dibuka untuk semua kader partai dan tidak menutup kemungkinan bukan kader juga bisa mencalonkan diri,”sebut Ketua PAN yang juga anggota DPRK Bener Meriah.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai adanya isu saling jegal antar kadidat calon ketua, Zarmiza menepisnya.”Dalam proses demokrasi dan pemilihan ketua ada yang kepingin menang adalah wajar, saya harapkan dalam musda ini nantinya agar pengurus dan kader PAN dapat menciptakan suasana yang sejuk. Sesejuk suasana Kabupaten Bener Meriah ini,” ungkapnya, dan menambahkan kalau dirinya tidak akan mencalonkan diri lagi dalam musda kali ini.
Bustamam Ardi, salah seorang kader PAN yang akan mencalonkan diri membantah apa yang dikatakan ketua DPD tersebut. Kader PAN yang sejak lama menggeluti dunia politik ini mengakui kalau dalam pencalonannya mendapat halangan dari beberapa oknum pengurus partai.”Saya sudah sejak tahun 1999 hingga saat ini menjadi kader PAN dan memiliki kartu, ada oknum kader partai yang juga akan mencalonkan diri mencoba untuk menjegal saya. Agar tidak bisa ikut dalam memperebutkan posisi ketua nantinya,”ungkap Bustamam dan menambahkan seharusnya kader partai professional dalam bertanding.
Dia mengklaim, bahwa pihaknya telah memiliki lima dukungan suara dari pengurus cabang.”Dari tujuh pengurus yang ada di kecamatan, hingga saat ini saya sudah mendapatkan penguatan dukungan dari lima cabang. Sedangkan yang lainnya akan menyusul sesuai dengan loby-loby yang akan kita lakukan nantinya,”ungkap Bustamam yang juga anggota DPRK ini.
Dijelaskannya, proses penjegalan dirinya sudah kelihatan sejak dini oleh oknum yang tidak dia sebutkan namanya.”Mereka mengatakan saya tidak memiliki SK pengurus DPD periode yang lalu, padahal saya adalah murni kader PAN sejak tahun 1999. Mekanisme pemilihan untuk menjadi ketua partai bukan hanya kader dan pengurus, melainkan orang dari luar saja dipersilahkan untuk menjadi ketua partai asalkan sesuai dengan aturan yang ada,”sebut Bustamam.
Anggota dewan ini berharap kepada pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Aceh (DPW) hingga pengurus daerah dan cabang agar memberikan hak-hak politik kepada kader-kadernya, agar demokrasi di internal PAN dapat berjalan dengan baik.”Jangan membuat aturan yang menjegal orang lain yang ingin membesarkan partai ini. Ini adalah ulah oknum-oknum pengurus partai PAN yang tidak ingin partai ini besar,”pungkas Bustamam Ardi dan tetap bertahan tidak menyebutkan oknum yang menjegal dirinya.
Dari pantauan Lintas Gayo, menghangatnya situasi menjelang musyawarah daerah di internal PAN yang memiliki dua korsi di DPRK Bener Meriah ini, tidak luput dari memperebutkan posisi ketua partai. Hingga saat ini, masih dua kandidat yang memiliki dukungan besar dari pengurus DPC yakni Bustamam Ardi yang menjabat sebagai anggota DPRK dan Mansur Wakil Ketua pengurus daerah PAN kabupaten Bener Meriah.(Aman Buge)