Bulan Depan, Investor India Bangun Pabrik Gula di Ketol

Takengon | Lintas Gayo – Investor asal India yang tergabung dalam PT. Kamadhenu Ventures Indonesia, akan membangun pabrik gula di Aceh Tengah. Rencananya, pembangunan pabrik ini akan dilakukan bulan depan.

Bupati Aceh Tengah Ir. H. Nasaruddin, MM melakukan pertemuan dengan delegasi India.(Lintas Gayo | Istimewa)
Bupati Aceh Tengah Ir. H. Nasaruddin, MM melakukan pertemuan dengan delegasi India.(Lintas Gayo | Istimewa)

“Bulan depan sudah kita lakukan pembangunannya, dan diupayakan selesai dalam 10 bulan,” ujar Direktur Utama PT. Kamadhenu Ventures Indonesia, Naanda Kumar, Rabu (17/4/2013) saat melakukan pertemuan dengan Bupati Aceh Tengah Ir H Nasaruddin, MM di pendopo Bupati setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Naanda juga meminta kesediaan Bupati Nasaruddin untuk meletakkan batu pertama pembangunan pabrik tersebut. Pihak PT. Kamadhenu telah beberapa kali melakukan penjajakan untuk berinvestasi di Aceh Tengah, bahkan tahun lalu sudah melakukan penandatanganan kesepahaman dengan Pemda setempat untuk percepatan pembangunan pabrik yang direncanakan berlokasi di Kecamatan Ketol itu.

Naanda menjelaskan, Pabrik akan dibangun diatas lahan seluas 75 hektar, dan dilaksanakan dalam 2 tahap, untuk tahap pertama diperuntukkan bagi pengolahan tebu dan gula pasir, sementara tahap kedua untuk menghasilkan etanol dan pembangkit listrik yang direncanakan dapat mengeluarkan daya hingga 30 Mega Watt.

Tenaga listrik yang dihasilkan menurut Naanda akan dipakai untuk operasional pabril sebesar 7 hingga 8 mega watt dan sisanya akan dikomersilkan. Ketika sudah berjalan nantinya, mesin akan bekerja terus menerus selama 24 jam, dan pasokan listrik akan sangat berpengaruh pada kualitas gula yang dihasilkan.

Namun demikian, sambil menunggu pembangunan pabrik selesai, Naanda mengharapkan agar pemda dapat membantu untuk memperlebar jalan yang sudah ada. “Jalan keluar masuk lokasi pabrik masih sempit, padahal nanti dalam sehari ada 4 hingga 5 metric ton, dan untuk ini diperlukan mobilitas hingga seribu truck dalam sehari,” jelasnya

Menanggapi permintaan pihak PT. Kamadhenu, Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin mengatakan Pemda setempat telah menyiapkan anggaran untuk pelebaran jalan tersebut.

Berikutnya, Nasaruddin juga menekankan perlu dilakukan re-agreement terkait rencana pembangunan dan operasional pabrik, dengan poin yang lebih detail dan jelas.

“Melalui investasi yang dilakukan pihak PT. Kamadhenu, diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat, terutama petani tebu di Aceh Tengah,” tegas Nasaruddin.

Selain Nandaa Kumar, turut hadir dari PT. Kamadhenu Ventures Indonesia Dean Nelson, Arvind Kattar dan Edwin, serta Koordinator Proyek Pembangunan Pabrik Gula, Edwin D. Samuel.

Tebu sebagai bahan baku pengolahan gula pasir, merupakan salah satu komoditi utama Kabupaten Aceh Tengah selain Kopi Arabica. Saat ini, lahan tebu Aceh Tengah memiliki luar areal 7.939 hektar, dengan luas panen mencapai 6.111 hektar, dan produksi sebanyak 48.888 ton pertahun, dengan produktivitas 8000 kilogram per Hektar.(SP/red.04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.