Takengen | Lintas Gayo – Gempa yang meluluhlatakan Bumi Gayo Lut, membuat sarana komunikasi terutama jaringan selular dihari pertama dan kedua musibah ini, bermasalah. Jaringan lelet, akses informasi dari dan ke kawasan gempa sangat susah.
Dalam suasana kalut itu, berbagai upaya untuk mendapatkan info terus dilakukan. Media yang paling efektif untuk menyuarakan kondisi musibah, serta bantuan apa saja yang dibutuhkan dimasa panik ini, sebuah organisasi Satgas Bankom, tampil. Organisasi ini membela mereka yang bersimbah darah dan pekik ketakutan diantara getaran gempa.
Gempa Gayo yang berkekuatan 6,2 SR tanggal 2 Juli 2013, membuat Satuan Tugas Bantuan Komunikasi (Satgas Bankom) Rapi ZWG 01.18 Kabupaten Aceh Tengah, bangkit merasakan dan mensuarakan keadaan Gayo ke dunia luar.
Dengan alat seadanya, bahkan terbilang sederhana, para anggota RAPI Aceh Tengah “berteriak” di angkasa, meminta pertolongan agar manusia membantu bumi Linge yang lagi berduka.
“ Dengan bantuan komunikasi radio ini kita bisa mengarahkan dan mambantu relawan yang berkerja di lapangan. Bukan hanya informasi akurat yang disampaikan, namun personil RAPI mampu mengarahkan apa yang mereka kerjakan saat negeri ini membutuhkan bantuan,” ungkap Mahdi (JZ01 GMD) Selasa malam (9/7), menjawab Lintas Gayo. com di Posko bencana Kabupaten Aceh Tengah.
Menurut Mahdi seorang anggota RAPI Aceh Tengah, sejak normalnya jaringan internet di kawasan gempa ini dia bisa mengakses RAPINET Nusantara melalui ROOM Indonesia. Kegiatan ini untuk menginformasikan, kepada rekan di seluruh Indonesia, apa yang sebenarnya terjadi.
Dampak dari aktifitas RAPI ini sangat besar, bukan hanya bantuan kemanusian yang bermunculan, namun para relawan juga ikut ambil bagian, bahkan para relawan dipandu dengan baik dalam beraktiftas di lapangan, sebut Mahdi. (Zan.KG/LG010)
