Redelong | Lintas Gayo – Ruslan dan Rusli telah berlaku nepotisme, puluhan honorer yang mendapatkan SK dan masuk dalam data base ternyata nama mereka dihapus, diganti dengan honorer baru yang nyatanya keluarga bupati dan wabup,” teriak Aramiko didepan Kantor Bupati Bener Meriah. Kamis (7/11/2013).
Dalam orasinya, Miko menyesalkan sikap pemimpin Bener Meriah ini yang tega menghapus data base para honorer yang sudah bekerja sejak tahun 2000 sampai dengan 2004, sehingga mereka tidak dapat mengikuti tes K2.
Aramiko juga menegaskan, terkait honorer tersebut sudah dilaporkan ke polisi.
Mahasiswa ini juga mempertanyakan uang bantuan masjid untuk Bener Meriah dengan menggunakan dana APBK sebesar Rp 10 milyar, pemotongan dana masjid senilai 15 persen, serta rehab masjid dengan nilai Rp 1 Milyar tanpa ditender. ” polisi tolong usut ini ,” pintanya. (Gia)