Takengen | Lintas Gayo – Penembakan seorang mahasiswa Jurusan administrasi negara Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisipol) Universitas Gajah Putih (UGP) oleh OTK yang terjadi dikomplek kampus tersebut, Jum’at (29/11/2013), kini menjadi cerita sendiri bagi masyarakat sekitarnya, dan dunia pendidikan utamanya.
Korban bernama Reje Ferdian, warga Kampung Ronga-Ronga Bener Meriah, mengalami sembilan luka tembak dibagian kepala dan anggota badan.
Menurut keterangan polisi, senjata yang digunakan merupakan senjata jenis Airsoft Gun. Taukah anda jenis senjata yang dimaksud?
Wikipedia menyebutkan, Airsoft adalah sebuah olahraga atau permainan yang mensimulasikan kegiatan militer atau kepolisian, yang menggunakan replika senjata api yang disebut airsoft gun.
Permainan airsoft awalnya dimulai di Jepang pada tahun 1970-an, dimana kepemilikan senjata api sangat sulit atau tidak mungkin untuk didapatkan karena ketatnya peraturan, kemudian para pencinta senjata lalu mencari alternatif yang legal untuk melakukan hobi mereka. Dan sekarang kegiatan airsoft paling populer di Jepang, Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, Macau, Korea Selatan, dan juga menyebar ke Filipina dan Indonesia.
Permainan airsoft juga sudah mulai populer di Amerika Utara dan Eropa, khususnya di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Austria, Swiss, Perancis, Spanyol, Polandia, Portugal, Swedia, Finlandia, Norwegia, Italia, Belgia (yang didatangi pemain dari Belanda karena di negara mereka airsoft ilegal), Denmark, dan Chili, dan semakin menyebar didukung dengan komunitas Internet yang aktif.
Airsoftgun / airsoft gun diciptakan untuk memenuhi hasrat pecinta senjata (positif) untuk mengalami pengalaman menembakkan senjata yang relatif aman untuk pengguna individu dan pengaplikasian strategi pertempuran dalam permainan perang-perangan/skirmish (war game) jika dalam suatu komunitas. Setiap komunitas yang baik dan bertanggung jawab selalu memiliki kode etik tersendiri, namun memiliki kesamaan prinsip demi keamanan dan kelangsungan hobi ini sendiri. Hobi ini termasuk hobi unik yang berbeda dengan hobi-hobi lainnya. Karena menggunakan alat permainan dan aksesoris lainnya yang merupakan replika dari senjata sebenarnya. Tampak dan kesan yang diperlihatkan dari alat permainan ini jika tidak bijak dalam memperlakukannya akan dapat merugikan orang lain dan pelaku hobi ini sendiri. Karena itu jika ada seseorang atau sekelompok orang yang tidak mematuhi kode etik penggunaan airsoft, mereka layak untuk tidak dianggap atau dikucilkan dari lingkup dunia hobi airsoft nasional maupun internasional.
Mainan Airsoft (Airsoft Gun Toys/Airsoft Toy Guns)
Mainan airsoft atau airsoft gun, memiliki bentuk luar yang merupakan replika dari senjata api . Airsoft gun berskala 1:1 dengan senjata asli, namun sistem kerja airsoft gun tidak sama dengan senjata api. Airsoft Guns dibagi menjadi tiga jenis utama berdasarkan tenaga penggeraknya: spring (berpenggerak pegas), elektrik, dan gas. Pada jenis spring, peluru ditembakan oleh per, dan harus dikokang setiap sebelum menembak. Pada jenis elektrik, mainan menggunakan motor / dinamo elektrik yang dijalankan dengan tenaga baterai yang menggerakkan pinion. Lalu pinion tersebut menggerakan gearset yang menggerakkan piston sehinga per tertarik. Lalu ketika telah sampai di ujung gigi piston, per akan mendorong piston sehingga akan menyebabkan tekaan angin yang mendorong peluru. Dan pada jenis gas, mainan dioperasikan dengan menggunakan gas tekanan tinggi, yang biasanya berupa campuran propana dan polysiloxane biasanya disebut green gas dan ada juga green gas yang berkekuatan lebih tinggi daripada green gas atau setara dengan CO2. Di dunia airsoft, sangat tabu untuk menyebut airsoft dengan sebutan “senjata”.
Peluru airsoft
Peluru yang dipergunakan berbentuk bulat berbahan plastik padat dan biasa disebut BB (Ball Bearing). Ukuran butiran ini berdiameter 6 mm dengan berat bervariasi dari 0.12 gram, 0.25 gram, 0.30 gram. Ada beberapa ukuran khusus peluru berukuran tersebut mencapai berat 0.80 gram yang tidak boleh dipakai untuk skirmish atau war game karena terbuat dari besi atau kaca atau gotri. sebenarnya peluru atau BB’s airsoft yang boleh dipakai hanyalah yang berukuran 6mm dan terbuat dari plastik sehingga membuat airsoft tidak berbahaya kcuali untuk mata.
Istilah dalam Airsoft Gun
AEG “Automatic Electric Gun” atau AEG bertenaga listrik, bisa Rifle atau Sub Machine Gun. Beberapa dilengkapi dengan aksesori dan komponen. AEG dirancang untuk pemain lebih serius atau penggemar Tweaking atau upgrade. AEG menggabungkan dinamo dan baterai dioperasikan untuk menggerakan piston yang menghasilkan tekanan udara. Hal ini memungkinkan untuk menembak seketika setelah pelatuk di tekan. Dan memungkinkan untuk menembak secara otomatis. AEG adalah jenis yang paling populer dan ideal untuk rata-rata pengguna
GBB “Gas Blow Back” atau GBB adalah produk yang paling efektif, dalam kinerja senapan GBB, peluru di dorong oleh tekanan dari Gas oksigen (o2), Green Gas adalah produk gas paling populer digunakan. Semua GBB diproduksi dengan kualitas tinggi detail permukaan maupun dimensi
AEP “Automatic Electric Pistol” sama dengan AEG namun berbentuk pistol rata-rata menggunakan Gearbox besi
EBB “Electric Blow Back” sama dengan AEP namun menggunakan Gearbox plastik, dengan efek “blow back” seperti GBB yaitu bagian slide bergerak mundur ketika di tembakan
LPEG “Low Power Electric Gun” atau LPEG sama dengan AEG namun menggunakan Gearbox plastik sehingga kecepatan pelurunya terbatas, cocok untuk pemula atau low buget. (Wikipedia/Tenemata)
kejadian ini tu untuk pelajaran, anak jaman sekarang ini kalo untuk ibadah macam di suruh nyangkul ke ladang, yak gitu jadinya, setan pun gampang ngerasupin,
jgnkan mencuri, membunuh pun udh di rasa halal baginya,
semoga korban diterima oleh Allah SWT, dan Allah ampunkan si pelakunya, serta memberi hukuman atas perbuatannya.