Korupsi Ketapang (bagian I )

oPengantar Redaksi; Mengungkap kasus korupsi tidak semudah membalik telapak tangan. Bukan hanya berkasnya harus lengkap, waktu yang cukup lama, dan melelahkan. Tim Lintas Gayo,  meminta keterangan Kapolres Aceh Tengah AKBP. Artanto.Sik, bersama tim unit Tipikor, bagaimana suka duka mereka dalam “berburu” korupsi Ketapang.

Bagaimana kisahnya, suka dukanya, sampai mereka tidak mandi? Polisi berburu sapi ke dalam semak belukar. Makan alakadarnya, begadang malam, demi mendapatkan keterangan 200 saksi?  Ahirnya kini untuk sementara ada tiga tersangka. Lintas Gayo menurunkan 7 (tujuh) tulisan secara bersambung. Inilah kisahnya.

suasana meminta keterangan saksi, peternak Ketapang. (Foto dokumen Unit Tipikor Polres Aceh Tengah)
suasana meminta keterangan saksi, peternak Ketapang. (Foto dokumen Unit Tipikor Polres Aceh Tengah)

Demi Ketapang 3 Hari Tak Mandi Dan Buang Hajat

“Tiga hari kami tidak mandi. Badan baunya minta ampun, keringat bercucuran,” sebut Aiptu Hadi Rivai, Kanit Tipikor Polres Aceh Tengah. “Bukan hanya tidak mandi, tetapi kami tak bisa buang air besar. Hajab, tidak ada air,” tambah  Brigadir Kurniadi Putra.

Cuaca panas, dalam bulan Ramadan lagi. Keringat yang membasahi baju, itulah ganti mandi, selama tiga hari demi mengejar target merampungkan berkas tindak pidana korupsi Kasus Ketapang. “Mau cari air kemana di Ketapang. Kecuali pergi ke sungai Lumut atau ke Linge. Berapa lama habis waktu hanya untuk mandi,” sebut Briptu Suardi anggota tim Tipikor lainnya.

Karena susah air di Ketapang, sebagian besar anggota terpaksa “menahan” untuk buang hajat. Kecuali ada yang mendadak tidak bisa tahan. Kalau masih bisa tahan, mereka semuanya akan menahannya. Kalau tidak bisa tahan harus cari “tempat” aman di areal belukar ini. Salah-salah bisa digigit lipan atau dipatok ular.

Bukan hanya tim Tipikor dari Polres Aceh Tengah yang terpaksa tidak mandi, namun tim BPKP Aceh dan tim ahli peternakan dari Bireun, juga mengalami “penderitaan” yang sama. “Inilah nikmatnya. Meleleh kami selama tiga hari di Ketapang,” sebut Rivai.

Pihak Polres Aceh Tengah, tim BPKP Aceh dan tim ahli peternakan yang didatangkan dari Biruen, langsung turun ke Ketapang, untuk mengumpulkan bukti guna melengkapi administrasi berkas dugaan korupsi pengadaan bibit sapi Ketapang.

Tidak mandi selama tiga hari, susah buang air besar, justru membuat tim semakin semangat menggali informasi dari Ketapang. (TIM LG)

Sambungan:

Korupsi Ketapang (II)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.