Takengen | Lintas Gayo – Korban gempa Gayo yang kini sedang melakukan perbaikan perumahan yang hancur diamuk guncangan 2 Juli 2013 lalu, mengeluhkan harga kayu naik drastis. Beragam jenis kayu dan papan dijual dengan harga yang mencekik leher.
“Biasanya harga papan Rp 30 ribu perkeping, kini naik mencapai Rp 50 ribu. Tiang ukuran dua setengah nam biasanya Rp 70 ribu, kini mencapai R 100 ribu, mengapa harganya bisa demikian,” tanya Ambarita, warga Simpang Juli, Ketol, kepada Lintas Gayo Senin (5/5/2014).
Saat para musibah sedang melakukan pembangunan rumah yang hancur akibat gempa, saat itu harga bahan melonjak. Dengan mahalnya harga ini, bagaimana para korban gempa bisa membangun rumah dengan baik, sebutnya.
Harga bahan bangunan yang mengalami kenaikan itu, khususnya di Ketol diluar perhitungan korban gempa, yang selama ini sudah mengkalkulasi harga bahan untuk perbaikan rumahnya. Naiknya harga bahan itu mengakibatkan para korban mulai berpikit bagaimanan menyelesaikan pembangunan rumahnya.
Ambarita berharap kepada pemerintah untuk turun tangan menetrasilir harga kebutuhan bangunan untuk perbaikan rumah korban gempa. “Sayangilah kami masyarakat yang tidak mampu membeli bila harganya terlalu mahal,” pintanya. (Iqoni RS)