Blangkejeren | Lintas Gayo – Dalam kegiatan tersebut, (Baca: Tari Saman Massal dan Rekor Muri) Pemkab Gayo Lues juga menerima Sertifikat dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).Lembaga pencatat rekor ini mengganjar Pagelaran Tari Saman yang digelar di Stadion Seribu Bukit itu, sebagai Sejarah Superlatif Rekor Dunia.
MURI juga melakukan koreksi atas jumlah peserta Tari Saman Massal ini. Sebelumnya dalam setiap kesempatan dan pada seluruh media promosi, pihak panitia menyebutkan bahwa jumlah peserta Tari Saman massal ini adalah 5.005 penari.
“Hari ini dengan bangga dan penuh hormat, MURI menganugerahkan rekor atas Tari Saman dengan peserta terbanyak yang tadi telah kami catat diikuti oleh 5.057 peserta.Rekor hari ini dengan bangga didedikasikan kepada segenap masyarakat Kabupaten Gayo Lues.”
Awalnya, para penari dan seluruh penonton serta para pejabat yang berada di tribun utama stadion sempat dibuat kecewa oleh perwakilan MURI, yang menyatakan agar masyarakat Aceh dan Gayo Lues jangan berbangga karena Tari Saman Massal hari ini tidak mungkin dicatat sebagai rekor nasional.
“Selamat atas pagelaran Tari Saman Massalnya.Namun, kami harus menyampaikan maaf karena berdasarkan catatan kami Pagelaran Tari hari ini tidak bisa kita catatkan sebagai rekor nasional di MURI.”
Mendengar pernyataan tersebut ribuan masyarakat dan penari yang telah bermandi peluh di Stadion Seribu Bukit mendadak terdiam.“Tapi Tari Saman Masssal hari ini, dengan penuh hormat kami nyatakan sebagai Rekor Dunia,” ujar perwakilan MURI yang disambut dengan sorakan gembira dan tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.
Setelah pengucapan pencapaian rekor tersebut, perwakilan dari MURI langsung menyerahkan Sertifikat MURI tersebut kepada Wagub dan Bupati Gayo Lues, yang disaksikan oleh ribuan penari dan penonton yang telah memadati stadion kebanggaan masyarakat Gayo Lues itu. [RD]
Berita Terkait: #Tari Saman