Banda Aceh | Lintasgayo – Berbagai cara dilakukan untuk mengenang musibah Gempa dan Tsunami Aceh 12 tahun lalu yang meluluhlantakan bumi serambi Mekkah, Aceh pada Minggu pagi, 26 Desember 2004 lalu. Salah satunyanya yang dilakukan oleh Aceh Library Consultant (ALC) dengan menuliskan buku berisi kesaksian para korban dan berbagai harapan melalui sebuah pesan memakai tulisan tangan.
Penyerahan buku memori 12 Tahun Tsunami Aceh secara simbolis dilakukan oleh Rahmad Syah Putra yang turut disaksikan oleh Manager Program dan Kerjasama ALC, Arkin, S.IP ke pustaka Museum Tsunami yang diterima oleh Koordinator Museum Tsunami Aceh, Almuniza Kamal, S.STp.M.Si, Minggu (25/12/2016) malam bertempat dipanggung utama gedung Museum Tsunami Banda Aceh.
Dalam buku memori 12 Tahun Tsunami Aceh yang disusun oleh Rahmad Syah Putra dan Zainal Arifin, memuat tentang berbagai pesan-pesan tentang 12 Tahun Tsunami Aceh yang ditulis sendiri dalam sebuah kertas sebagai sebuah refleksi mengenang tragedy Gempa dan Tsunami Aceh.
Menurut Rahmad, proses penyusunan buku ini sudah direncanakan dari tahun 2015. Direncanakan akan di Lauching pada Bulan Maret 2017 di Singapura pada sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh Penyair asal Singapura Rohani Din.
“Boleh dibilang ini murni sebuah kerja untuk mendokumentasikan sebuah peristiwa yang tejadi pada 12 Tahun lalu. Sejak Agustus 2015, kami mulai menyisir orang-orang yang dianggap banyak bersentuhan dengan Tsunami di Aceh. Baik yang berada di dalam maupun luar negeri”,kata Rahmad disela-sela penyerahan buku memori 12 Tahun Tsunami Aceh kepada Plt. Gubernur Aceh, Sudarmo di Mesjid Baiturrahim, Ulee Lheue, Banda Aceh.
Dikatakan Rahmad, dalam buku tersebut terdapat 22 Nama yang berhasil di mintakan pesan tentang persitiwa tsunami Aceh, mereka semua menulis pesannya sendiri dalam sebuah kertas.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada dr. H. Zaini Abdullah (Gubernur Aceh) yang telah sudi kiranya memberikan Pengantar dalam buku ini. Selanjutnya, terima kasih juga kami ucapkan kepada beberapa orang yang telah bersedia memberikan beberapa tulisan tentang 12 Tahun Tsunami Aceh yaitu diantaranya, Ridwan Kamil (Walikota Bandung) yang juga Arsitek Museum Tsunami Aceh, Ismail Cakmak (Guru dari Negara Turki), Prof. Fumihiko Imamura (Tahoko University, Japan), Dr. Abdullah Sani Yahaya (USM Malaysia), Zakaria Saman (Mantan Menteri Pertahanan Gerakan Aceh Merdeka) dan masih banyak yang lainnya”,kata Rahmad.(rel/yhr/LG 008)