Beda Pilihan Rumah Dibongkar?

Takengen | Lintas Gayo-  Publik di Aceh Tengah saat ini dihangatkan dengan kasus Jamur Asam, Arul Badak, Kecamatan Pegasing Aceh Tengah. Berbeda pilihan dalam Pilkada, rumah terpaksa dibongkar.

Dunia maya juga diramaikan dengan pembahasan pembongkaran rumah di Jamur Asam Arul Badak,   pendukung Paslon Bupati  Shabela Abubakar- Firdaus (Shafda  pasangan nomor 5).  pemilik rumah terpaksa  membongkar rumahnya yang sudah lama didiaminya. Karena, pemilik tanah memerintahkan untuk dibongkar.

Sang pemilik tanah merupakan pendukung pasangan Muchsin Hasan – Taupiq ( Mantaf pasangan nomor urut 2).  Apakah pembongkaran rumah itu ada kaitanya dengan Pilkada. Awak media belum mendapatkan keterangan dari  pemilik tanah. Ketika ingin ditemui,  tidak  berada ditempat.

Relawan Shafda yang turun ke Jamur Asam, Arul Badak, ahirnya memberikan bantuan kepada petani yang rumahnya sudah dibongkar ini. Mereka mengusahakan tempat tinggal korban pembongkaran. Secara gotong royong mereka selain menyediakan tanah, juga memberikan santunan kepada  sahabatnya yang rumahnya sudah dibongkar ini.

Kejadian itu terus menjadi pembahasan publik. Awak media meminta penjelasan Muchsin Hasan, kandidat Bupati Aceh Tengah yang bertarung dalam Pilkada 2017 ini. Muchsin yang mengaku terkejut atas kejadian itu, dan dia baru mengetahui paska kejadian, meminta media menuliskan keterangan tidak terputus, agar tidak ada yang salah tafsir.

“Saya sangat sesalkan kejadian ini.  Saya  mendapat informasi paska kejadian.  Saya terkejut, secepatnya saya konfirmasi yang bersangkutan dan saya ingatkan, untuk pengtingnya menjalin silaturahami. Tolong penjelasan saya ini disampaikan jangan terputus, sehingga tidak ada yang salah tafsir,” sebut Muchsin Hasan.

“Walau setelah saya konfirmasi ke yang bersangkutan, menyebutkan ini persoalan pribadi, tidak ada sangkut pautnya dengan Pilkada. Namun secara pribadi saya sesalkan kejadian ini,” sebut Muchsin Paslon Bupati Aceh Tengah nomor 2 ini.

“Sayang anak dan istri dari saudara kita  yang rumahnya dibongkar. Kita di Gayo in semuanya bersaudara, mengapa hal seperti ini bisa terjadi. Saya sangat sesalkan. Namun yang bersangkutan pemilik tanah memberikan penjelasan kepada saya, ini persoalan pribadinya,” sebutnya.

“Walaupun tidak ada sangkut pautnya dengan politik, dengan Pilkada, saya juga menyampaikan kepada yang bersangkutan, perbedaan dalam pilihan itu merupakan Rahmat dari Allah. Karena manusia itu mempunyai pandangan pilihan masing masing,” kata mantan ketua DPRK Aceh Tengah ini.

Perbedaan itu menandakan demokrasi hidup. Perbedaan pilihan bukanlah membuka jurang pemisah dan putusnya hubungan silaturahmi. Gayo itu bersaudara, beda pilihan adalah hal yang wajar. Mereka yang maju dalam Pilkada ini adalah putra terbaik di negeri ini, sebutnya.

“ Apalagi persoalan ini tidak ada hubunganya dengan Pilkada. Kepada para timses pasangan nomor 2 di lapangan, untuk terus bekerja dengan baik, santun dan tetap menjaga silaturahmi. Berbeda pilihan dalam demokrasi adalah hal wajar. Itu merupakan Rahmat dari Allah. Namun jangan karena perbedaan pilihan kita terputus silaturahmi. Allah melarang kita memutuskan tali silaturahmi,” sebut Muchsin.

“Demikian dengan timses yang lainya. Kami sangat menghargai upaya-upaya yang santun, bijak dan menjadi bagian dari solusi demi kebaikan bersama, demi kebaikan Tanoh Gayo ini. Pilkada damai yang sudah kita ciptakan ini harus dipelihara dengan baik,” pinta Muchsin Hasan. (LG 01)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.