Berdiri dengan mulut tertutup lakban, lima pendemo dari Takengon menuntut bantuan korban gempa Gayo di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Kelimanya menurut salah seorang sumber yang enggan disebut namanya, berdemo diBandara Soekarno Hatta, Cengkareng, tepatnya didepan Terminal 1, Senin (28/10/2013).
Dalam aksi yang dilakukan pagi hari tersebut, pendemo membentangkan tuntutan tertulis dalam beberapa kertas karton dan poster.
Mereka kecewa, karena buruknya manajemen bantuan untuk para korban gempa yang terjadi 2 Juli lalu.
Disebutkan, Lima pendemo yang keseluruhannya pria ini menyampaikan mirisnya kehidupan para korban gempa Gayo, karena mereka harus tidur dengan seadanya, sebab rumah mereka luluh lantah dihantam gempa.
Sumber tersebut juga mengatakan, dua dari kelima orang tersebut adalah Purnama K Ruslan dan Onot “Kemara” Ceh klub didong Kemara Bujang yang baru beberapa hari lalu menggelar didong bersama sejumlah rekannya digedung MPR, Jakarta.
Aksi yang berlangsung kurang dari 20 menit ini menyita perhatian publik yang berada dilokasi, sebelum akhirnya kelima orang tersebut diamankan petugas keamanan bandara Soekarno Hatta dan dibebaskan sehari kemudian. (Tenemata)
mereka bukan mengemis tapi menuntut janji, kalau pemerintah tida berjanji saya yakin mereka tidak akan menuntut.
Itu kan merendah kan suku gayo yang konon sangat bermartabat dan jenius, masak kalian minta uang receh pun harus ngemis di terminal bandara.. Malu maluin lo yo kah3x