Sejarah Aceh Tengah Sejak Gempa Sampai Kini

Takengen | Lintas Gayo – Sebagai wartawan muda, penulis mencoba merangkum sekelumit sejarah di Aceh Tengah sejak negeri ini luluh lantak dihantam gempa. Bila ada kesalahan, mari saling berbagi, karena penulis masih terlalu muda dalam dunia tulis menulis ini.

Sejak musibah gempa, 2 juli 2013, sampai saat ini Aceh Tengah masih dibalut hiruk pikuk. Gempa yang meluluh lantakkan negeri di atas awan ini, belum membuat warga Gayo “sadar” pertikaian dalam memperebutkan kepentingan masih berlangsung.

Gempa Gayo, rehab rekon, belum tuntas. Muncul persoalan KIP sampai ke PTUN, giliran honorer yang bermasalah, sampai kini hangat persoalan Ketapang.

Korban gempa Gayo, sampai kini masih banyak yang belum memiliki rumah, karena kediamannya rata dengan tanah. Namun sampai kini kapan kepastian meraka bisa membangun belum berani dijawab dengan pasti.

Ada yang sudah mendapat bantuan, namun masih banyak yang belum.Sudah jatuh tertimpa tangga pula, selogan itu mungkin tepat untuk menggambarkan keadan masyarakat yang benar-benar telah kehilangan harta akibat gempa.

 Mereka yang kehilangan rumah khususnya yang penghidupa ekonominya kurang mampu sangat mengharapkan bantuan pemerintah. Karena tidak ada kepastian kapan, ahirnya akhirnya demo menjadi jalan para korban untuk mengeluarkan perasaan mereka kepada bupati, dan wakil rakyat.

 59 pokmas (kelompok masyarakat) nasibnya belum jelas, setelah demo kesana kemari ternyata tidak juga membuahkan hasil, para korban kecewa. Data ke 59 Pokmas ini terlambat masuk ke BNPB. Siapa yang salah?

 Belum selesai masalah gempa, kini masalah trik politik menyelimuti masyarakat dataran tinggi ini menjelang pemilu. Mulai dari ribut soal  KIP sampai ke PTUN, sampai ada teguran keras gubernur kepada bupati untuk segera melantik. Belum juga dingin “panas”nya demo gempa dan KIP, kini masalah timbul kembali.

Honor K2 menjadi berita dan hangat diperbincangkan sampai muncul ada dugaan 23 nama yang bermasalah dan mulai ditangani polisi. Saat semua persoalan itu masih sangat hangat, muncul lagi “ribut” soal PAW di DPRK. Kini tambah hangat dengan  kasus korupsi juga timbul disela-sela hangatnya politik menjelang pemilu.

Ketapang nama itu sudah tidak asing lagi, kini muncul kepermukaan, bukan membahas persoalan areal ternak namun meledaknya kasus korupsi. 3 tersangka sudah tidur dalam tahanan. Kemungkinan besar jumlahtersangka dalam kasus ketapang ini akan terus bertambah.

Sukses kasus korupsi Ketapang, kini polisi sedang “membidik” kasus lainnya, dan bakal ada lagi yang akan masuk ke dalam tahanan. Belum didapat keterangan kapan?

Inilah Aceh Tengah, dalam beberapa bulan terakhir. Negeri di atas awan, terkenal sejuk, kini sudah hangat bahkan panas oleh permasalahan yang ada.  (Iqoni RS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.