Takengen | Lintas Gayo – Gempa Gayo sudah berlalu setahun yang lalu, namun ribuan rumah korban amukan alam 2 Juli 2013 ini sampai kini belum ada realisasi bantuan yang dijanjikan BNPB. Untuk klasifikasi rusak berat dan sedang ada 59 kelompok masyarakat (Pokmas), hingga kini belum mendapatkan bantuan rehab rekon.
“Benar sampai sekarang 59 Pokmas yang masuk klasifikasi berat dan sedang, belum mendapat bantuan,” sebutJauhari, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Aceh Tengah, menjawab Waspada Senin (1/9) via selularnya.
“Kami belum tahu bagaimana mengatasinya, demikian dengan klasifikasi rusak ringan,” sebut Jauhari. Aceh Tengah mengalami kerugian lebih dari 16.403 rumah penduduk yang hancur akibat gempa, serta ratusan sarana ibadah dan fasilitas umum.
Masing-masing Pokmas memiliki anggota minimal 20 korban, namun 59 Pokmas ini tercecer ditengah jalan. Aksi demo sudah berulang kali, bahkan sampai peralatan ruang d DPRK dibakar, namun sampai kini kasus 59 Pokmas ini belum tuntas.
Sebelumnya pemerintah Aceh Tengah sudah menjanjikan ke 59 Pokmas itu akan mendapatkan bantuan dan akan dicairkan dalam waktu dekat, namun hingga kini belum ada kejelasan. Belum lagi mereka yang mengalami kerusakan ringan yang jumlahnya ribuan, tidak lagi menjadi perhatian serius pemerintah yang sebelumnya menjanjikan akan mendapat bantuan.
“Yang 59 Pokmas ini akan kembali kami bahas di BNPB, sementara yang kerusakan ringan belum dapat kami jelaskan bagaimana. Bukan maksud kami ada anak kandung dan tiri dalam persoalan ini, namun yang menentukan bukan kami,” jelasnya.
59 Pokmas ini menjadi korban data, karena banyaknya tumpang tindih data penerima bantuan korban gempa. Klasifikasinya juga naik turun. Korban gempa Gayo mendapatkan bantuan Rp 60 juta untuk rusak berat, Rp 25 juta rusak sedang dan Rp 10 juta untuk rusak ringan.
Karena adanya bantuan ini, ahirnya data membengkak. Angka terus naik, sebelumnya Aceh Tengah hanya 14.597 yang mengalami kerusakan, namun didata ahir mencapai 16.403, dengan klasifikasi 4.142 rusak berat, 3.827rusak sedang, dan 8.434 rusak ringan. Sedangkan di Bener Meriah terdapat 3.610 mengalami kerusakan.
Akibat gempa ini kerugian (data BNPB) mencapai Rp 1,38 trilyun. Aceh Tengah Rp 1,2 trilyun. Kerusakan dan kerugian tersebut meliputi 5 sektor yaitu perumahan dan permukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi produktif, dan lintas sektor.
Hingga kini sebagian fasilitas umum, rumah ibadah sudah dibangun kembali, demikian dengan perumahan penduduk, namun 59 Pokmas masih tercecer belum diketahui bagaimana nasibnya. (Waspada/ Bahtiar Gayo edisi Selasa 2/9/2014)