Diga Coba Peruntungan di Jalur Musik Nasional

Awalnya, band yang beranggotakan 5 orang ini berangkat dari kota Medan menuju Jakarta sekitar 6 bulan lalu setelah mendapat peluang dari sebuah Production House (PH) yang akan menjadikan mereka sebagai salah satu band untuk mengisi soundtrack dalam salah satu film.

Namun dalam perjalanannya, ternyata tidak seperti yang diimpikan. Mereka terlantar tanpa ada kejelasan tentang nasib selanjutnya. Orang yang menjanjikan ini itu untuk sebuah peluang buat mereka ternyata mangkir.

Berbilang bulan terluntang lantung di Jakarta membuat kelima personil yang menamakan diri “Diga” ini hampir putus asa dan berencana bubar. Beruntung, akhirnya salah satu PH lainnya ternyata melirik  dan  mengajak untuk bergabung.

Keberuntungan kembali hadir, Grup Band Diga bertemu dengan salah satu penyanyi Jazz senior Indonesia, Iga Mawarni . Dan gayungpun bersambut mereka akhirnya sepakat untuk berjalan bersama mencoba menaklukkan rimba musik Indonesia yang sarat dengan persaingan  genre musik yang beragam , berebut untuk mencapai posisi puncak.

Secara kualitas, perkembangan musik tanah air kini cenderung merosot. Musik Indonseia 10 tahun terakhir cenderung lebih mengikuti keinginan pasar dan mengabaikan kualitas secara musikalitas. Yang penting pasar dapat terima dan selesai.

Namun tidak demikian dengan Diga yang salah seorang personilnya adalah putra Gayo kelahiran Tertitit Bener Meriah. Asri Wein Gayo atau bisa dipanggil Ama, sang penggebuk drum bersama empat rekannya,  Dhani, Gun, I am dan Anca mencoba menjadi pioneer music Indonesia ditengah deru polemik pasar.

Mampukah Asri ?, bisakah Diga ?. Jam terbang mereka memang tak bisa diragukan, malang melintang di café-cafe ternama di kota Medan tempat mereka awalnya berkarier mengisi dahaga para penikmat music café.

Sudah dilewati hampir saban malam harus membawakan ragam jenis musik dari yang berbau jazz, pop hingga dangdut sekalipun pernah mereka mainkan.

Diga Band dibawah Titik Aman Management yang berkantor di Gedung Bank Mandiri Jl.Tanjung Karang No.3-4A Jakarta ini  akan mengisi pentas Indonesia beberapa waktu yang tidak berapa lama lagi.

Banyak yang berharap, kehadiran Diga akan menyegarkan dahaga insan penikmat musik Indonesia. Tentu dengan bertambahnya daftar individu Gayo yang berkarier di pentas musik nasional dan dapat bertahan layaknya Band-band papan atas pendahulu mereka sebelumnya. (Ozi-LG)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments