Takengen | Lintas Gayo – Kopi Gayo memang sudah tak asing bagi para penikmat kopi, namun sensasi aroma dan rasa kopi Gayo diharapkan dapat menyentuh lebih banyak lagi indra cium dan indra rasa peminum kopi dunia
Inilah yang mendasari begitu gencarnya promosi kopi Arabica Gayo diberbagai belahan dunia, termasuk yang dilakukan di Takengon Senin (12/10) berkaitan dengan koordinasi para pemangku kepentingan
Setidaknya ada tiga isi atau materi pembahasan dalam Koordinasi tersebut, dijelaskan Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh, Iskandar diantaranya berkaitan dengan kesiapan Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah dalam menyambut kunjungan dari tim Specialty Coffee Association Europe (SCAE)
Kunjungan tim SCAE tersebut sebagai tindak lanjut dari kunjungan delegasi Aceh yang terdiri dari Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin, Bupati Bener Meriah, Ruslan Abd Gani dan beberapa rombongan lainya ketika menghadiri Expo Kopi Dunia di Gothenburg Swedia pada bulan Juni 2015 lalu
“Tim SCAE terdiri dari 22 orang dan akan mengunjungi Aceh Tengah dan Bener Meriah selama sepekan mulai 15 Hingga 21 Nopember mendatang,” sebut Iskandar
Kunjungan tim SCAE nantinya dapat melihat langsung kehidupan masyarakat, dan diharapkan bisa langsung melakukan pertemuan serta kontrak bisnis
Selanjutnya pertemuan Kopi hari itu juga membahas kesiapan kunjungan Duta Besar RI di Budapest pada akhir bulan Oktober nanti. Menurut Iskandar kunjungan Dubes ini sangat penting karena Negara Hungaria punya posisi strategis dan merupakan pintu masuk Eropa tengah
“Di Hungaria ada perusahaan kopi besar yang selama ini mendatangkan kopi dari Vietnam, dan kebetulan Dubes RI di Budapest mendapatkan informasi tentang kopi Gayo, sehingga beliau berkeinginan berkunjung, bahkan bukan tidak mungkin untuk membuka peluang pasar kopi Gayo ke Eropa tengah,” jelas Iskandar
Berikutnya pertemuan yang relatif berjalan singkat tersebut juga membahas rencana keikutsertaan delegasi Aceh dalam promosi Kopi Gayo di Atalanta Georgia Amerika Serikat pada bulan April 2016 mendatang
“Dataran tinggi Gayo punya lahan 110 ribu hektar kopi arabica, ini menjadi kasawan terbesar di Indonesia bahkan Asia, karena itu harus dapat dimanfaatkan baik produktifitas maupun kualitasnya,” demikian Iskandar
Sementara sebelumnya, Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin mengatakan bahwa kopi menjadi indikator ekonomi masyarakat khususnya diwilayah tengah Aceh, semakin baik harga kopi maka semakin baik ekonomi warga, demikian pula sebaliknya
“Karena itu, promosi kopi Gayo diharapkan semakin membuka peluang pasar yang sekaligus dapat memberi nilai tambah bagi petani,” kata Nasaruddin
Pertemuan koordinasi turut dihadiri oleh Pejabat Kementerian Perindustrian RI, perwakilan Dinas Perkebunan Aceh, Perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Unit Kerja/ Instansi terkait dari Aceh Tengah dan Bener Meriah, serta sejumlah pengusaha dan eksportir kopi Gayo.(MK)