Takengen | Lintas Gayo- Walau sampah di Kota Takengen sudah diangkut untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Ahir (TPA), namun belum menyelesaikan masalah. Sampah-sampah yang baru kembali menumpuk.
Kembali terlihat pemandangan tumpukan sampah masih menghiasi kota Takengen. “ Ya benar tadi pagi sudah diangkut oleh petugas. Sampah yang baru kembali muncul,”sebut Zikriadi, Kadis Kebersihan dan Pertaman Aceh Tengah.
Walau jumlah sampah tidak lagi “menggunung” seperti kemarin, namun pemandangan tumpukan sampah itu masih terlihat di seputaran kota. “Armada kita terbatas, petugas sering kewalahan, apalagi ketika sampah itu tumpukanya sudah sempat banyak,” sebutnya.
Armada terbatas?” Kita memiliki 20 kontainer. Namun amrol untuk mengangkutnya hanya 4 unit dari 6 unit. 2 unit sudah rusak. Otomatis untuk mengangkut container sampah itu, satu amrol dalam satu hari harus mengangkut lima kali pulang pergi ke TPA,” kata Zikri.
Sementara dumtruk yang mengangkut sampah diperumahan penduduk atau tempat lainya di luar kontainer, satu hari hanya sekali mengangkutnya. Karena mereka keliling mengumpulkan sampah. Itu juga kenderaanya sudah ada yang rusak, dumtruk ini ada yang dibeli pada tahun 1997, sampai kini tetap beroperasi. Dumtruk hanya 9 unit, itu juga ada yang rusak.
Dalam satu hari hanya ada 13 armada yang berfungsi, 4 unit amrol. Keadaan ini membuat petugas kebersihan kewalahan. Namun semuanya dilakukan dengan tabah, mereka berusaha memberikan pelayanan yang terbaik.
Persoalan sampah di Takengen senantiasa dibalut masalah, bukan hanya persoalan kenderaan operasional, container yang sudah keropos dan bocor, dumtruk yang sudah mulai menunjukkan tubuh tua, namun persoalan Tempat Pembuangan Ahir (TPA) juga menjadi persoalan serius. Warga di sana sempat melakukan demo, tidak menerima diperkampungan mereka dijadikan area TPA. Persoalan lalat, sumber penyakit dan bau menyengat yang dipersoalkan warga. Bagaimana cerita sampah ini? (Bersambung) (LG 001)
berita terkait : Takengen dikepung sampah