Takengen | Lintasgayo.com – Sejatinya manusia, secara naluriah dipastikan selalu berharap dan menghrapkan hal baik dan kebaikan. Karena baik dan kebaikan menuju kebenaran adalah fitrah manusia.
Hanya saja terkadang, karena himpitan hidup, perilaku menyimpang dan rendahnya pemahaman agama, maka muncullah tindakan – tindakan yang melawan hukum dan norma – norma sosial yang meruntuhkan nilai – nilai kebaikan umum. Sehingga tidak jarang muncul korban.
Salahsatunya muncullah tindakan kriminal atau kejahatan. “Kejahatan terjadi tidak semata – mata karena niat pelaku, melainkan juga karena ada kesempatan, maka waspadalah !!!”, begitulah ungkapan yang sering kita dengar.
Tindakan kriminal atau kejahatan secara terjemahan bebas, adalah; segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. Biasanya yang dianggap kriminal adalah seorang pencuri, pembunuh, perampok, penipu, atau tindakan lainnya yang merampas hak orang lain.
Dalam banyak kasus, kejahatan juga bisa berbentuk bujukan/ buai-an, dan tipuan, baik disadari atau tidak disadari.
Adapun makna tindakan membujuk/bujuk rayu (buaian) adalah; perilaku mempengaruhi pikiran dengan argumen atau alasan yang ditawarkan, atau dengan sesuatu yang bergerak pikiran atau hasrat, atau condong kemauan untuk tekad.
Sementara tipuan dapat diartikan sebagai; perbuatan atau perkataan yang tidak jujur (bohong, palsu, dan sebagainya) dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali, atau mencari untung.
Kemudian, ahir tahun 90-an muncul dan marak istilah hipnotis, yang dalam banyak kasus ada yang dijadikan entertainment, bahkan teknik pengobatan (hypnotherapy) dan juga tentu ada yang untuk tindakan kriminal.
Hipnotis adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari pengaruh sugesti terhadap pikiran manusia. Dalam literatur barat, hipnotis disebut “hypnosis” atau “hypnotism” yang berasal kata “hypnos”, nama dewa tidur dalam mitologi Yunani Kuno.
Penipuan melalui Hipnotis atau di kalangan masyarakat umum dikenal dengan istilah “gendam”, dipercaya sebagai teknik Hipnotis dengan menggunakan kekuatan magic atau mistik.
9 Cara mengahadapi kejahatan hipnotis.
Secara teknis, fenomena “gendam” dapat merupakan salah satu atau gabungan dari : Conventional Hypnosis dengan metode Shock Induction, Ericksonian Hypnosis, teknik Esoteric Energy, atau Mind Control (Telepathic, Magnetism).
Berikut ini petunjuk untuk menghindari dan mengatasi kejahatan Hipnotis atau “gendam”.
1. Jangan membiarkan pikiran kosong ketika berada di daerah umum. Pikiran kosong dapat mengakibatkan gerbang telepathic terbuka, sehingga pihak lain dapat dengan mudah menyampaikan pesan secara telepathic.
2. Waspadalah jika tiba-tiba timbul rasa kantuk yang tidak wajar, ada kemungkinan bahwa seseorang yang bermaksud negatif sedang melakukan “telepathic forcing”.
3. Bagi mereka yang memiliki kebiasaan “latah”, sebaiknya jangan bepergian ke tempat umum tanpa teman. Mereka yang mempunyai kebiasaan “latah” cenderung memiliki gerbang bawah sadar yang mudah dibuka paksa dengan bantuan kejutan (Shock Induction). Hal yang sama juga berlaku bagi mereka yang mudah terkejut.
4. Jangan mudah panik jika tiba-tiba ada beberapa orang yang tidak dikenal mengerumuni anda untuk suatu alasan yang tidak jelas. Sekali jangan mudah panik ! Karena rasa panik akan mempermudah terbukanya gerbang bawah sadar anda !
5. Jangan mudah panik jika tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahu anda ! Usahakan agar pikiran dan panca indera anda tetap aktif ke seluruh lingkungan ! Jangan terfokus pada ucapan-ucapan orang yang menepuk anda ! Segera berpindahlah ke daerah yang lebih ramai !
6. Jika secara tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas, dada anda terasa sesak, dan diikuti dengan perut agak mual, dan kepala sedikit pusing, waspadalah karena mungkin ada seseorang tengah mengerahkan energi gendam ! Segera lakukan “grounding”, yaitu meniatkan membuang seluruh energi negatif ke bumi (cukup visualisasi).
7. Jika terjadi hal-hal yang mencurigakan, segera sibukkan pikiran anda, agar tetap berada di frekwensi yang mengakibatkan efek Hipnotis tidak dapat bekerja ! Antara lain dengan : berdoa dalam hati, menyanyi dalam hati, atau memikirkan hal-hal yang berat !
8. Jika ternyata anda mulai merasa memasuki suatu “kesadaran berbeda” dari biasanya, mungkin anda sudah mulai terpengaruh oleh Hipnotis. Jika anda merasakan hal ini, maka segera niatkan dalam hati : “Dalam 3 hitungan, saya akan kembali sadar dan normal sepenuhnya ….”, kemudian segera hitung dalam hati : “Satu …, dua, … tiga”.
9. Akhirnya, tanamkan terus menerus di dalam diri anda, bahwa Hipnotis & Gendam tidak akan bekerja bagi mereka yang menolaknya !
Kejahatan dan kebaikan akan terus bersanding menjadi pembeda, tinggal manusia yang menentukan pilihan. Dalam posisi ini manusia sebagai mahkluk sosial dan tentunya mahkluk Tuhan yang dipayungi nilai – nilai agama mendapat pilihan, menjadi baik atau sebaliknya. Karna setiap tindakan dipastikan ada konsekuensinya. ( LG 008)
Ket: Dari berbagai referensi.