Catatan : Syah Antoni*
Kubis atau kol merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak dibudidayakan para petani di Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Bener Meriah khususnya. Tumbuhan dari spesies Brassica oleracea L tersebut masih berkerabat dengan brokoli dan kembang kol. Di Bener Meriah, jenis sayuran ini lazim ditanam oleh petani, selain tanaman tomat, cabai, dan kentang. Dibandingkan beberapa jenis sayuran diatas, tanaman kol lebih mudah dibudidayakan, utamanya dari segi perawatan juga biaya penunjang tumbuh kembang tanaman tersebut.
Hampir semua orang mengenal tanaman kol, dengan karakteristik daun hijau yang pada usia tertentu membentuk bundaran padat berisi daun saat hendak dipanen, tanaman kol yang unik sangat mudah dikenali.
Lalu, tahukah kamu ?.
Setelah kol dipanen maka akan tumbuh tunas baru yang bisa dijadikan sayuran alternatif selain kol itu sendiri. Tunas -tunas tersebut mulai tumbuh beberapa hari setelah dipanen. Masyarakat Gayo menyebutnya ceding kol, ceding yang dalam bahasa Gayo berarti tunas, bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, ceding kol berarti tunas kol.
Walaupun lebih sedikit peminat dibandingkan kol, ceding kol merupakan sayuran yang nikmat, apalagi dimasak dalam keadaan segar sehabis dipetik. Residu kimia berbahaya dari pestisida-pun sangat sedikit karena pasca panen, tanaman kol tidak lagi dipupuk atau disemprot dengan bahan kimia. Hal tersebut menjadi salah satu keunggulan mengkonsumsi ceding kol dibandingkan kol itu sendiri. Selain itu, di Bener Meriah khususnya, kita bisa mendapatkan ceding kol secara gratis, tinggal meminta ijin kepada petani, kita dapat memetik sendiri ceding kol untuk dibawa pulang.
Kendatipun tidak sepopuler kol, ceding kol sejatinya memiliki nilai ekonomi yang lumayan besar. Saat ini, ceding kol banyak dipasarkan di supermarket – supermarket ataupun situs jualan online. Mulai dari 5000 rupiah perkilonya. Harga tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan harga kol perkilonya.
Tidak seperti di daerah lain di luar Aceh, di Bener Meriah khususnya, tunas kol kurang populer dipasaran karena pangsa pasarnya yang tergolong kecil, penulis belum tahu alasan pastinya, apakah karena ketakutan petani akan pangsa pasar kol yang akan tergerus apabila ceding kol laku keras, karena banyak yang tidak tahu ceding kol bisa dikonsumsi atau karena alasan lainnya. Yang jelas, pasar yang kecil tersebut merupakan suatu berkah bagi pecinta ceding kol, karena stok yang melimpah membuat ceding kol bisa didapatkan gratis.
Beberapa penggemar ceding kol menyebutkan bahwa salah satu yang membedakan ceding kol dengan kol yaitu tidak menyebabkan masuk angin bila dikonsumsi.
Tidak lengkap rasanya membahas ceding kol tanpa menuliskan manfaatnya. Berikut manfaat ceding kol yang berhasil penulis rangkum dari berbagai sumber :
1. Melancarkan sistem pencernaan.
2. Menjaga fungsi jantung.
3. Mencegah kanker.
4. Menurunkan tekanan darah.
5. Menyehatkan otak
6. Meredakan peradangan.
7. Membantu proses penyembuhan luka.
8. Menjaga kesehatan janin.
Dengan berbagai manfaat yang dikandungnya, ceding kol dapat dijadikan salah satu pilihan bahan masakan ibu – ibu di Tanoh Gayo khususnya. Mengkonsumsi ceding kol juga mampu menyehatkan tubuh dan menghemat pengeluaran kebutuhan dapur disaat harga – harga pangan melesat naik.
Comments are closed.