Takengon | lintasgayo.com – Jemadil, Reje Berawang Baro Kecamatan Pegasing, berharap jalan ke kampungnya diaspal.
Hal ini didasari begitu banyak potensi Kampung tersebut yang diangkut keluar, seperti kopi, cabe, pisang bawen dan lainnya.
Sementara kondisi jalan ke Berawang Baro belum diaspal sepanjang 8 kilometer ke Merah Said.
Apalagi jika mengingat kawasan Berawang Baro pernah mengalami banjir di tahun 2014. Saat itu, kenang Jemadil, warga di sana tidak bisa keluar. Karena akses jalan tergenang. Bahan satu jembatan di sana , kini nyaris putus. Karena fondasi digerus air
Jemadil pernah membuka jalan alternatif dari Berawang Baro ke Kepala Akal , Batu Lintang. Sepanjang 7 kilometer.
Namun keinginan itu nyaris memenjarakannya. Karena jalan yang dibuka tersebut berada di kawasan hutan lindung.
Berawang Baro berpenduduk 800 jiwa, 280 Kepala Keluarga dan 377 jumlah pemilih.
Selain kopi, pisang Bawen tumbuh subur disini. Harga pisang bawen satu tandan Rp.35 ribu. Persisir Rp.6000,.
Jemadil berharap para anggota DPRK bisa membangun jalan dengan aspirasinya. Dan lebih banyak turun ketengah masyarakat melihat persoalan dan keluhan warganya.
Demikian halnya dengan Pemda. Menurut Jemadil petani kopi di Berawang Baro, produksinya rendah
Untuk itu, Jemadil berharap dinas terkait memberi solusi pada persoalan kopi tersebut.
Kopi di sana, meski menghasilkan, tidak mencukupi kebutuhan keluarga. Sehingga setelah panen, warga mencari kerja sambilan (WRB/LG010)