Belum lagi ku melangkah
Engkau sudah pergi
Semua masih dalam rencana
Tapi rencana lain berjalan
Ku sadar,
Kalian tinggal tiga
Menanti
Dan aku pun tak datang
Ku baru tahu
Saat perih tanganku,
Ku baru tahu
Saat kakiku belum lagi pulih,
Ku baru tahu
Saat ku mulai sulit bernapas
Ku baru tahu
Saat ku tak disini
Ku baru tahu
Saat jalan ku yang tak sampai
Kini ku mulai pulih
Di tengah kekhawatiran
Kini ku mulai pulih
Dalam ruang sayu
Kini ku mulai pulih
Mengejar suhuf-suhuf yang tersebar
Kini ku mulai pulih
Menorehkan sisa-sisa perjalanan waktu
Aman mu kan tetap bergema
Aman mu kan selalu menembus ruang
Aman mu kan selalu menembus waktu
Aman mu kan menjadi tawar untuk donya
*Medan – Takengon , 29-30Maret 2008
Note
Kin ama Daman = buat bapak Daman
Daman = salah satu ceh ledendaris di Gayo
Ceh = penyair sekaligus vokalis dalam kesenian didong
Didong = kesenian tradisional/sastra lisan Gayo
Aman (aman) = salah satu mahakarya Daman yang mengisahkan DI TII dan pengharapan Aceh aman pada waktu itu. “Aman” memiliki pesan universal dan menembus batas ruang dan waktu agar–berisi pengharapan–dunia senantiasa aman dan damai: tidak bertikai, berkonflik, dan larut dalam amukan perang
Tawar = penawar/penyejuk/obat
Donya = dunia