Makhluk yang diciptakan oleh Allah swt yang paling sempurna ialah bernama Manusia karena manusia mempunyai akal dan pikiran, bentuk tubuh yangĀ sempurna, nafsu dan memiliki keistimewaan yang lebih dibandingkan dengan makhluk lain yang diciptakan oleh Allah swt.
Pertanyaannya ialah selaku makhluk yang sempurna apa yang telah kita perbuat pada orang lain sehingga memberikan manfaat pada orang lain, karena kalau hidup sekedar hidup babi dihutan juga hidup, kelau bekerja sekedar bekerja kera juga bekerja kata Buya Hamkaā¦.
Ā Satu kisah yang menarik bagaimanaĀ kita belajar memaknaiĀ hidup danĀ berbagi,Ā dalamĀ kisah iniĀ ada sapi memberikan manfaat pada manusia tapi dia tidak mau menjadi kucing, kucing juga memberikan manfaat pada manusia tapi dia tidak mau menjadi tikus, tikus juga memberikan manfaat kepada manusia tapi dia tidak mau menjadi manusia, Lhooooo kenapa bisa tikus tidak mau menjadi manusia ?
Ā
Mari kita simak kisahnya bersama-samaĀ dalam buku āHidup Jangan Seperti BABI Dan KERA karangan Abdillah Firmanzah Hasanā!!!
Suatu hari, penduduk rimba berkumpul dalam sebuah perjamuan yang dipimpin oleh singa, si raja rimba. Pertemua itu begitu ramai karena semua penduduk mulai dari hewan yangĀ jinak hingga buas semuanya di undang untuk mengikuti acara yang diadakan setiap tahun itu.
Raja rimba senang dengan seremoni tersebut, karenaĀ ia dapat melihat kebahagiaan yang dirasakan oleh rakyatnya. Tak ada penduduknya yang bersedih hati dan bermuram durja, semuanya larut dalam kegembiraan. Mereka bernyanyi danĀ menari dengan riang. Tatkala raja rimba naik podium, sesaat rakyatnya terdiam untuk mendengarkan titah sang raja.
āwahai rakyatku, apakah kalian semua yang hadir disini merasakanĀ kebahagiaan?ā
ākami bahagia, wahai raja rimba. Tuan bisa melihat sendiri bagaimana kami riang bergembira pada malam ini. āujar seekor monyet yang diikuti anggukan semua yang hadir.
ākami selalu gembira, wahai raja,ā sahut burung rajawali.
ākami tidak pernah bersedih hati, wahai raja,ā timpal seekor kijang.
ākami tidak pernah gelisah, wahai raja,ā imbuh si kancil.
Raja rimba memang mengamati sejenakĀ wajah-wajah berseri rakyatnya, namun ia belum yakin sehinga memutuskan untuk bertanya pada beberapa rakyatnya yang hadir.
āWahai ā¦ sapi, bagaimana kehidupanmu saat ini?ā
Sapi menjawab, aku sangat gembiraĀ dan bersyukur diciptakan menjadi sapi, sehingga dapat membantu manusia menikmati susuku. Dagingku pun banyak mengandung gizi untuk dimakan. Aku senang menjadi sapi daripada menjadi kucing yang hidup dan tidur dikolong-kolong rumah.
Raja pun bartanya kepada kucing, ābagaimana kehidupanmu wahai kucing.ā
āaku tidak pernah bersedih dan selalu senang diciptakan sebagai kucing, karena aku makan dengan menangkap tikus yang aku menjadi hama bagi sawah para petani.ā
Tikus pun ditanya oleh raja, ābagaimana denganmu wahai tikus?ā
āwahai raja aku bersyukur diciptakan Tuhan menjadi seekor tikus, karena dapat memakan sisa-sisa makanan manusia yan terbuang percuma. Aku lebih senang menjadi tikus dari pada manusia.ā
Raja rimba heran dengan pernyataan si tikus, lalu ditanya lagi.
āMengapa begitu?ā
Si tikus menjawab, wahai raja rimba, jika aku menjadi manusia tapi tidak memiliki amal kebajikan, maka tidaklah pantas aku disebut menjadi manusia, sebab manusia telah dianugerahi kesempurnaan akal, pikiran dan jiwa. Betapa banyak manusia yang serakah dan membuat kerusakan dimuka bumi? Betapa banyak manusia yang berbuat curang, jahil dan dosa sehingga membuat orang lain sengsara? Tidak raja, aku akan tetap menjadi tikus, sampai kapanpun.
Sapi memberikan manfaat pada manusia denganĀ susu dan dagingnya yang lezat
Kucing memberikan manfaat manusia dengan memakan tikus agar sawah para petani aman dari hama
Tikus memberakan manfat manusia dengan sisa-sisa makanan manusia yang dibuang secara percuma
Manusia memberikan manfaat apa ?????
Itulah yang perlu kita renungkan dan pikirkan, bahwa kita hidup didunia ini harus memberikan manfaat kepada orang lain danĀ itu merupakan prinsip dalam hidup āhidup berbagi dan memberikan manfaat pada orang lain.ā Dan orang yang baik itu ialah orang yang memberikan manfaat pada orang lain, dimanapun kita berada, dimanapun kita hadir kita harus memberikan ketenangan, kedamaian serta manfaat pada orang lain itu baru Manusia yang istimewa yang mempunyai akal dan pikiran. Kalau kita tidak memberikan manfaat pada orang lain, makaĀ kita sama saja seperti babi dan kera. Bagaimana kehidupan babi dan kera, babi hidupnya hanya membuat kerusakan serta kera serakah, tamak danĀ mementingkan isi perutnya.. semoga kita bisa menjadi manusia istimewa yang memberikan manfaat pada orang lain. Amiinā¦.
Husaini Muzakir Algayoni,Ā Kompasianer Dan Kolumnis LintasGayo.com