Indikasi Georafis Kopi Arabika Gayo Dibahas di Jakarta

Jakarta | Lintas Gayo : Dalam kesempatan mengikuti acara Pekan Apresiasi Nasional Hak Kekayaan Intelektual yang berlangsung di hotel Borobudur Jakarta (27/4/2011), peserta dari tanoh Gayo Aceh Tengah berupaya agar kopi dari dataran tinggi Gayo dapat segera memperoleh sertifikat Indikasi Gegrafis (IG).

Mustafa Ali dari Masyarakat Petani Kopi Gayo (MPKG) melakukan diskusi dengan DR. Denis Sautier dari CIRAD France dan Mrs Violetta Jalba dari World Intellectual Property Organization (WIPO) membicarakan tentang kemungkinan Indikasi Geografis (IG) Kopi Arabika Gayo bisa dicatatkan dalam pendaftaran internasional melalui WIPO termasuk disejumlah negara lainnya sehingga perlindungan asal mula produk akan terjamin.

Dipaparkan DR. Denis bahwa IG dapat menjadi sarana pemasaran.  Misalnya IG untuk makanan Hati Bebek di Barat Daya Perancis ternyata mampu menambah penghasilan kepada  2300 perusahaan peternakan itik disana. Selain itu menurut Sautier IG sangat efesien untuk mengatasi pemalsuan produk.

Lebih lanjut dijelaskan manfaat lain dari IG  diantaranya memperjelas identifikasi produk, standar produksi dan proses, memberikan perlindungan bagi konsumen dari penyalahgunaan reputasi IG, sebagai jaminan pada kualitas produk yang dilindungi IG sebagai produk asli serta memperkuat organisasi para pemegang hak dalam memperkuat citra dan reputasi produk, seperti kopi Arabika Gayo misalnya.

Dari informasi yang dikumpulkan Lintas Gayo, perlindungan IG tidak terbatas pada produk pertanian saja, tapi semua produk yang terkait faktor geografis misalnya Mie Aceh. Dan di Provinsi Aceh yang didaftarkan IG nya baru kopi Arabica Gayo. Sedangkan  yang potensial seperti Mie Aceh, Nilam, Emping dan Kerawang Gayo sedang diupayakan. (MSy/Windjanur)