Lintas Gayo | Lhoksukon – Empat rumah berkonstruksi kayu di Dusun Sarah Raja, Desa Leubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Jumat (5/9) sekitar pukul 02.00 dini hari WIB dirusak kawanan gajah. Bahkan, dua di antaranya yaitu milik Usman dan Abdurrahman hancur total, sehingga tidak bisa ditempati lagi. Kawanan gajah yang berjumlah belasan ekor tersebut juga merusak kebun warga di kawasan itu yang luasnya mencapai 10 hektare.
“Saat kawanan gajah merusak rumah Usman, dia tidak menginap di rumah tersebut karena sedang ada keperluan di Geudong. Eksesnya, rumah dan peralatan di dalamnya ikut rusak,” kata Alimat, mantan Keuchik Leubok Pusaka kepada Serambi, Minggu (7/9/2014).
Dikatakan, satwa dilindungi itu juga merusak kebun warga yang sudah ditanami pinang, Kakao, dan kelapa sawit. “Kawasan tersebut memang sering diganggu gajah, tapi di sana banyak masyarakat yang tinggal dan berkebun. Jaraknya dengan pusat Kecamatan Langkahan mencapai 44 kilometer,” katanya. Ditambahkan, jarak antara satu rumah dengan rumah di kawasan itu berjauhan. “Rumah yang banyak hanya rumah di kawasan Keutok (berdekatan perbatasan Gayo), di situ lah rumah yang dirusak kawanan gajah,” ungkapnya.
Sementara Camat Langkahan, Fuad Mukhtar mengatakan, ia mendapat informasi itu pada Sabtu (6/9) malam dari warga bahwa di kawasan tersebut ada rumah yang dirusak gajah. Namun, lanjut Camat, dirinya sudah meminta keuchik setempat segera mendata rumah yang rusak.
“Kami sedang menyiapkan kebutuhan untuk menuju ke sana. Karena untuk sampai ke kawasan tersebut, kita harus naik boat sekitar tiga jam dari Tanoh Mirah,” ungkap Fuad.
Camat mengakui mengusir gajah dari kawasan itu adalah hal yang sulit. Sebab, menurutnya, lokasi desa tersebut sudah berdekatan dengan hutan lindung. Ditambahkan, ia juga sudah menyampaikan masalah itu ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh Utara agar dapat disalurkan bantuan masa panik untuk warga di kawasan tersebut.
Dari Bireuen juga dilaporkan, kawanan gajah kembali muncul di Desa Pante Peusangan, Kecamatan Juli, Sabtu (6/9) malam. Gajah yang jumlahnya lebih tiga ekor itu juga menghadang mobil pikap yang mengangku empat ekor lembu saat melintas di jalan desa setempat.
“Warga yang mendapat kabar gajah turun lagi ke Pante Peusangan, ramai-ramai mengejarnya dengan meriam karbit. Sekitar dua jam kemudian, kami berhasil menghalau kawanan gajah itu ke hutan,” kata Keuchik Pante Peusangan, Syamsuddin, kemarin.
Ia berharap dinas terkait dapat membangun pos penanggulangan gajah di Pante Peusangan. Sementara Camat Juli, Edwar Jufri meninta warga Pante Peusangan waspada dan berhati-hati, karena kawanan gajah itu kemungkinan akan turun lagi ke kawasan desa tersebut. “Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membangun pos pengusir gajah di Pante Peusangan,” kata Edwar.
Kadis Kehutanan dan Perkebunan Aceh Utara, Kastabuna, kemarin, mengatakan, dirinya sudah mendapat informasi dari petugas tentang adanya gangguan gajah di kawasan pedalaman Kecamatan Langkahan. “Saya sudah minta petugas untuk menyiapkan peralatan seperti karbit dan mercon untuk mengusir gajah, supaya tidak kembali lagi ke kawasan tersebut. Kemungkinan petugas kami akan turun ke sana pada Selasa, 9 September ini,” ungkap Kastabuna. (Serambinews.com)