Takengen | Lintas Gayo – Akibat kurangnya pasokan air dalam beberapa hari terakhir di Rumah Sakit Umum Datu Beru (RSU-DB) Takengon, Aceh Tengah, menyebabkan pasien maupun keluarga yang mendampingi mengeluh.
Informasi dihimpun, berkurangnya air menyebabkan para pasien yang dirawat inap merasa tidak nyaman. Toilet kotor. Bahkan, sulit untuk beribadah lantaran air berwudhu di menasah juga terbatas. Lainnya, atas kondisi itu, juga menyebabkan sebagian keluarga pasien terpaksa mencari dan membeli air di luar RSU ke warung-warung terdekat.
“Cek aja ke dalam. Airnya tidak ada. Kami (keluarga pasien) terpaksa harus mencari dan membeli air di luaran,” kata seorang warga dari keluarga pasien kepada wartawan, Sabtu (19/10/2014) di lokasi RSU DB.
Penanggungjawab Air dan Taman RSU DB, Nasir saat dimintai keterangannya, menjelaskan, jatah air PDAM untuk RSU sudah memadai. Tampungan air mencapai 200 kubik. Air tersebut dipasok pagi dan sore guna memenuhi kebutuhan air bersih di 185 ruangan.
“Persediaan air sebenarnya cukup. Hanya saja, kadangkala pemakaian air tidak sesuai dengan kebutuhannya. Itu lantaran, sebagian pemakai membiarkan keran pasokan air tak ditutup, sehingga air meluap dan terbuang mubajir,” kata Nasir.
Mengantisipasi minimnya air, lanjutnya, seharusnya setiap keluarga pasien maupun petugas ruangan, siap menjaga keberadaan air, memperhatikan kondisi keran. Jika tidak, stok air habis dan harus menunggu giliran pasokan air berikutnya.
Mengenai keperluan air sholat di menasah ia menambahkan, air hanya disalurkan saat waktu shalat tiba. Ini juga bertujuan agar air tak mubazir dan tak disalahgunakan.” Air tidak pernah kurang di menasah. Namun, ledeng airnya hanya dibuka di saat tiba waktu sholat saja.”
Direktur RSU Datu Beru Takengen, dr Hardi Yanis, dikonfirmasi terpisah via celular mengaku sedang diluar daerah. Namun, macatnya pasokan air, akan segera ditanggani oleh pihaknya.(NM/Leuserantara.com)
Berita Terkait: #RSUD Datu Beru