Takengen| Lintas Gayo- Kebayakan kehilangan salah seorang pemimpin terbaik, camat Yusra yang menghembuskan nafas terakhir di RSUP Adam Malik Medan pada hari Selasa, 3 Februari 2015, sekitar pukul 14.05 WIB.
Yusra meninggal dunia diduga akibat kanker ganas yang dideritanya semenjak setahun terakhir.
Zikrul Alim, salah seorang staf camat Kebayakan mengatakan selama ini Yusra intensif melakukan pengobatan baik alternatif hingga pengobatan modern untuk menyembuhkan penyakitnya.
“Sekitar bulan april 2014 lalu beliau mengalami semacam gangguan atau ketidaknyamanan, lalu pergi ke Penang untuk melakukan pemeriksaan”, ujar Zikrul yang saat dihubungi masih berada di Medan (Selasa, 3 Februari 2015).
Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Sesuai hasil diagnosis dokter yang menangani, masih Zikrul, camat Kebayakan tersebut divonis mengidap kanker ganas.
“Ya, kalau tidak salah namanya thyroid, sejenis kanker mematikan yang bersarang di sekitar leher”, imbuhnya.
Sejak itu pula Yusra intensif berobat, baik ke pengobatan alternatif hingga ke dokter spesialis dengan menjalani kemoterapi, sebuah tindakan medis untuk melawan kanker.
Namun serangkaian usaha yang dilakukan belum menunjukkan hasil yang memuaskan sehingga mantan kabag Hukum tersebut terpaksa dilarikan ke Medan, Sumatera Utara.
“Sejak dua minggu lalu pak Yusra dirawat di RSUP Adam Malik karena kondisinya semakin memburuk, terutama penglihatan yang semakin kabur”, tuturnya.
Akhirnya pada hari Selasa, 3 Februari 2015, sekitar pukul 14.05 WIB nyawa Yusra tidak tertolong lagi. Pukul 16.00 WIB jenazah diberangkatkan dari Medan menuju Takengon dengan menggunakan mobil ambulance milik rumah sakit.
Almarhum dikenal sebagai sosok low-profile, pekerja keras, ramah namun tidak terlalu banyak bicara. Tidak heran jika banyak warga Takengon, terutama Kebayakan, merasa kehilangan atas kepergian almarhum.
Penyandang gelar sarjana hukum tersebut lahir di Takengon, 27 Maret 1963. Almarhum meninggalkan seorang istri, Raidhani dan tiga orang anak. Diperkirakan jenazah akan tiba di Takengon pada hari Rabu, 4 Februari 2015, sekitar pukul 04.00 WIB. Hingga saat ini para pelayat terus berdatangan di rumah duka yang terletak di kampung Mongal. (Tanoh Gayo.Com)