Lampung | Lintas Gayo – Mahasiswa Gayo Lampung yang tergabung dalam IMAGAL (Ikatan Mahasiswa Gayo Lampung) mengadakan latihan saman untuk mahasiswa asal Gayo yang berada di lampung.
Hal ini dilakukan, karena mahasiswa di sana merasa gelisah, ada mahasiswa Gayo tidak mampu mempraktekan saman Gayo. “Saman Gayo sudah mendunia, kan sangat disayangkan bila mahasiswa Gayo sendiri tidak mahir bersaman,” sebut Jalal Gayo, sekteris jenderal ikatan mahasiswa Gayo Lampung.
Dalam keterangannya melalaui surat elektronik, kepada media ini (04/04/2014) Jalal menyebutkan, pihaknya memiliki tanggungjawab moril terhadap warisan leluhur ini.
“Kami merasa terpanggil untuk menyelamatkan setiap budaya Gayo, termasuk saman dan akan kami sosialisasikan ke desa-desa,” ujar pendiri MAPESGA Banda Aceh ini.
“Saat ini banyak anggapan orang-orang , bahwa tarian yang dimainkan perempuan juga disebut tari saman, padahal itu tidak sama sekali, Jika hal ini terus menerus kita biarkan, maka ini akan dianggap benar oleh masyarakat luas,” tulis Jalal.
Saman Gayo itu berbeda dengan ratoh dari kawasan Aceh Pesisir. Itu jelas beda, bukan hanya dari segi bahasa, namun dari segi gerakan juga berbeda, saman itu bukan ratoh.
Alumni Mahasiswa jurusan Sejarah Universitas Syiah Kuala ini juga mengajak kepada seluruh Mahasiswa Gayo untuk terus mepertahankan budaya-budaya Gayo agar tetap eksis disetiap zaman.
“Kita mengajak seluruh mahasiswa Gayo kususnya di Lampung untuk terus mememberikan kontribusinya terhadap Gayo dengan cara dan kemampuannya masing-masing. Apapun disiplin ilmu itu, akan sangat bermanfaat bila disumbangkan untuk tanah leluhur,” sebutnya.
Mahasiswa Gayo asal Jamur Atu Kabupaten Bener Meriah ini juga mengajak kepada seluruh mahasiswa lampung yang ingin belajar saman bisa menghubunginya via telpon.
“Untuk mahasiswa di Lampung yang belum bergabung bisa menghubungi nomor kontak saya ini 082364365471,” tutup Jalal. (Ihfa)