Takengen | Lintas Gayo – Penggantian dan pengangkatan ketua Yayasan Gajah Putih menjadi persoalan yang esensial, tanpa adanya surat pengunduran diri ketua yang lama, muncul ketua baru. Akibatnya Presiden Mahasiswa Universitas Gajah Putih (PEMA- UGP) belum mengakui rektor yang baru.
PEMA UGP, melalui relisnya yang diterima Lintas Gayo.com, Kamis (29/8/2014) menyebutkan ada tujuh poin pernyataan mereka. 1. Tidak adanya transparansi/kejelasan pengangkatan ketua umum yayasan UGP.
2. PEMA belum mengakui ketua yayasan sebelum adanya surat resmi pengunduran diri ketua yayasan yang lama, surat itu harus ditembuskan keseluruh organisasi intern mahasiswa.
3. Tidak adanya kejelasan asset antara UGP dan STAIN.
4. Tidak adanya transparansi anggaran yayasan UGP dengan pihak UGP, serta mahasiswa.
5. PEMA meminta kejelasan seluruh asset kekayaan yayasan UGP dengan bukti lengkap dan hasil audit keuangan lembaga publik.
6. Sebelum adanya kejelasan dari pihak yayasan, maka PEMA dan kabinetnya akan bertahan di istana kepresidenan UGP.
7. segala persoalan dan kondisi Gajah Putih akan disampaikan ke publik, agar rakyat mengetahui persoalan yang sebenarnya.
Bila tuntutan itu tidak dipenuhi, PEMA menghimbau kepada seluruh mahasiswa, orang tua wali, dan masyarakat untuk menyampaikan kondisi Gajah Putih saat sekarang ini. (LG011)
Siapa presma ugp”a? Masalah rektor atau ketua yayasan ni press!
Hahah…. mantap…mantap!!! ini baru namanya PRESIDEN… hahaha…
yang memilih bupati rakyat, berdasarkan ketentuan perundang2an. Dilantik oleh gubernur atas nama mendagri, kalau sekiranya Gubernur bermasalah apakah bearti hasil pemilihan bupati ditolak ??.. jago…jago… gitulah jadi mahasiswa jangan pinter terus… presiden lagi… hahaha… haha…..
Eleh presma enti dor nos karu kuliah i urus ningkam kati tir tamat ini hana kuliah nge 10 tun. gajah putih itu sekarang sudah bagus sudah punya rektor baru yang memenuhi syarat yang di tentukan oleh dikti. jangan bikin masyarakat resah lagi lah. masyarakat sudah muak dengan kalian karna kuliah kalian aja gak jelas. kalau mahasiswa yang kuliahnya aktip yang berbicara sep[erti itu baru kami percaya