Lintas Gayo | Takengen – Perusahaan asal Korea dibawah bendera Korea Engineering Consultants Corp (KECC) akan melakukan berbagai survey dan studi terkait perencanaan pembangunan di Kabupaten Aceh Tengah
Keseriusan pihak Korea tersebut ditandai dengan kunjungan Executive Director Department of Water Resources KECC, Lee Bum Ju untuk bertemu dengan pimpinan daerah dan instansi terkait rencana jasa konsultansi yang ditawarkan oleh Korea
Utusan KECC tersebut bertemu dengan Wakil Bupati Aceh Tengah, selasa (24/2) di Takengon, dengan tujuan mendengarkan sekaligus menghimpun informasi dan data awal perencanaan pembangunan apa yang dibutuhkan oleh Aceh Tengah
“Kita datang mau melihat apa yang dibutuhkan oleh daerah,” ungkap Lee Bum Ju. Setelah mendapatkan informasi dan data awal tersebut, pihaknya akan menindaklanjuti dengan survey dan studi
Lee Bum Ju meyakinkan bahwa seluruh jasa konsultansi yang dilakukan pihaknya bersifat hibah dan bantuan dari Pemerintah Korea, bahkan menurutnya jika estimasi hasil studi suatu pengerjaan proyek dibawah US 5 Juta Dollar dimungkinkan sekaligus mendapat pendanaan hibah untuk pembangunannya
“Jika nanti tidak dibiayai proyeknya, hasil studinya akan diserahkan kepada Pemkab Aceh Tengah, tanpa biaya apapun,” ujarnya. Ditambahkan, hasil studi nanti berupa dokumen master plan dan Detail Engineering Design (DED)
Sejauh ini, KECC sudah dan sedang mengerjakan tiga proyek studi di Indonesia, yaitu di Banten berupa studi penanganan banjir kiriman, kemudian studi bendungan laut jakarta untuk mengurangi abrasi pantai. Terakhir studi bendungan multiguna di Jawa Barat yang diperuntukkan bagi irigasi, air bersih dan kolam
Sementara Wakil Bupati Aceh Tengah, Khairul Asmara mengatakan setidaknya ada lima studi perencanaan yang dibutuhkan, diantaranya untuk mengatasi abrasi danau sekaligus mencegah limbah mengalir ke Danau, pembangunan instalasi saluran air bersih, drainase dalam kota, pembangunan jembatan uning dan pembangunan irigasi di kecamatan Silih Nara dan Celala
Menerima kunjungan pihak Korea, Wabup Khairul Asmara didampingi Kabid penaatan dan standarisasi lingkungan hidup, Zulpan Diara Gayo dan Kabag Humas, Mustafa Kamal. (Rel)