Takengen | Lintas Gayo -Selain menjadikan kopi sebagai komoditas unggulan, Aceh Tengah juga dinilai memiliki potensi agrowisata yang menggiurkan sehingga nama Aceh Tengah sebagai induk Dataran Tinggi Gayo semakin melambung, baik di level regional, nasional bahkan internasional.
Salah seorang peserta yang tergabung dalam Specialty Coffee Association of Europe (SCAE) asal Italia, Magda Katsura mengatakan apabila semua potensi agrowisata yang dimiliki Aceh Tengah dioptimalkan bukan tidak mungkin daerah penghasil kopi Arabika terbaik itu akan menjadi salah satu destinasi wisata yang diperhitungkan.
“Lihat di sekeliling, hamparan kopi dimana-mana, bahkan hanya beberapa kilometer dari pusat kota. Tidak semua daerah punya potensi seperti ini”, ujarnya saat mengunjungi kebun kopi milik salah seorang warga di Belang Gele, kecamatan Bebesen, kabupaten Aceh Tengah hari Rabu, 18 Nopember 2015.
Menurutnya infrastruktur dasar seperti jalan sudah memadai, juga jaringan listrik. Bahkan sebagian wilayah di Aceh Tengah sudah memiliki akses 3G.
“Hanya untuk perlu sedikit polesan, misalnya jalan yang lebih bagus sehingga dapat diakses oleh siapa saja”, imbuhnya.
Meski Aceh Tengah sudah memiliki kawasan wisata andalan berupa Danau Laut Tawar, pebisnis kopi asal Roma itu justru lebih tertarik bila kebun kopi rakyat yang dijadikan sebagai objek wisata yang lebih menjanjikan.
“Anda hanya butuh bangunan untuk penginapan di tengah kopi, lengkap dengan segala fasilitas, termasuk WiFi. Coba konsepnya disusun sedemikian rupa dan dikemas dengan strategi marketing yang baik”, ujarnya penuh antusias.
Bagaimanapun agrowisata, kata Magda, identik dengan aktifitas yang menyatu dengan alam, dimana setiap orang dapat melihat secara langsung bagaimana kopi terbaik di dunia tumbuh dan dikelola oleh para petani.(*)