Takengon | Lintas Gayo – Ratusan mahasiswa Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon yang hampir sebulan ini melakukan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah, Jum’at 3 Mei 2013 pagi kembali melakukan penyisiran sampah di sepanjang Pante Menye Kecamatan Bintang.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan serupa yang dilakukan 28 April 2013 lalu bersama masyarakat dan sejumlah elemen sipil di kawasan tersebut.
Dijelaskan salah seorang dosen pembimbing KPM UGP tersebut, Zulfikar Ahmad, para mahasiswanya seperti putus asa mengumpulkan samaph-sampah yang berserakan di kawasan pantai tersebut.
“Sebelumnya saya tidak percaya saat mahasiswa nyatakan sampahnya tidak habis-habis saat dipunguti, namun saya kemudian percaya saat saya turut tangan. berkantong-kantong kami pungut sampah, namun seperti tidak terlihat hasilnya,” kata Zulfikar Ahmad geleng-geleng kepala.
Dirinya mengaku sangat miris dengan kondisi sampah tersebut. “Apa jadinya danau Lut Tawar jika tidak ada upaya penyadaran untuk tidak buang sampah,” kata Zulfikar.
15 kampung sudah punya blog
Selanjutnya terkait program kerja mahasiswa KPM, dijelaskan Zulfikar, selain melakukan sosialisasi penanganan sampah dan upaya pelestarian nilai budaya Gayo dengan mensosialisasikan kembali sejumlah permainan bagi anak, mahasiswa KPM juga membangun blog website untuk 15 kampung di Kecamatan Bintang.
“Saat ini sudah 15 kampung yang sudah ada blognya dan sudah berisi sejumlah data profil kampung dan sejumlah potensi alam yang ada,” kata dia.
Blog juga berisi tulisan-tulisan para mahasiswanya serta foto-foto seputar kampung dan aktivitas masyarakat. Timpal Zulfikar. “blog-blog kampung tersebut dapat dibrowsing di internet,” tutupnya.
Pentas Seni Eteng-Eteng Iyak
Seperti diberitakan Lintas Gayo sebelumnya, penutupan KPM tersebut akan dilakukan Minggu ini, 5 Mei 2013 di Pante Menye Bintang yang dikemas dalam pentas “Eteng-eteng Iyak” dengan agenda pengumuman pemenang dan pembagian hadiah Lomba Desa Sapta Pesona seputar Danau Lut Tawar, sejumlah lomba permainan anak tradisional serta lomba masak khas Gayo.
Eteng-Eteng Iyak, adalah isitilah Gayo bermakna kebersamaan dalam mensukseskan kegiatan bersama.
Rencananya acara yang juga dalam rangkaian Festival Danau Lut Tawar yang bekerjasama antara Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Tengah dengan Forum Penyelamatan Danau Lut Tawar (FPDLT), Gayo Globe dan Gayo Diving Club (GDC) ini akan ditutup oleh Wakil Bupati Aceh Tengah, Khairul Asmara.
Total nilai hadiah yang akan dibagikan kepada pemenang sebesar Rp. 25 juta untuk sejumlah kategori perlombaan. (Kha A Zaghlul)