Redelong: Lintas Gayo – Seratusan Guru Honorer Kategori 2 (K-2) melakukan aksi sekaligus audiensi ke Kantor DPRK bener Meriah, Rabu (30/10/2013).
Pendemo mempertanyakan nama mereka tidak muncul dalam daftar nama yang berhak ikut ujian pada tanggal 3 November 2013 mendatang.
Dalam tuntutannya, Anisa salah satu guru honorer, namun sampai pada uji publik namanya masih tetap ada. “Tetapi, setelah keluar daftar nama yang berhak ikut ujian nama saya sudah tidak ada lagi, padahal saya honor sudah sejak 2004,” ujarnya.
Jika merujuk pada PP No. 56 Tahun 2012 Nomor 56 Tahun 2012tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 Tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil yang berhak ikut ujian honorer K-2 adalah mereka yang bekerja di instansi pemerintah, masa kerja paling sedikit satu tahun pada tanggal 31 Desember 2005 dan sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus, harusnya merujuk pada PP ini semua tenaga honorer yang hadir didewan hari ini bisa mengikuti ujian pada tanggal 3 November nanti, karena mereka sudah mengantongi izin SK Honorer sejak 2005, bahkan ada tenaga honorer yang mengantongi SK Honorer sejak 1993”
Setelah ditemukan data pendukung ternyata banyak tenaga honorer yang boleh ikut ujian bertentangan dengan PP No.56 tahun 2012, banyak diantara mereka yang tenaga honorernya dianggkat pada masa 2007 dan seterusnya.
Pendemo menantang pihak BKPP untuk membuka data tenaga honorer dikabupaten Bener Meriah. Namun pihak BKPP enggan untuk mengabulkannya, sehingga mereka menuntut DPRK hmembentuk Pansus tentang kasus tenaga honorer siluman ini. selain itu meminta pihak kepolisian untuk mengusut kejahatan permainan data honorer di kabupaten Bener Meriah.
Pejabat yang hadir menghadapi pendemo antara lain Fauzan, wakil Ketua DPRK, Riduansyah, Ketua Komisi A dan sejumlah anggota dewan lainnya, dari pihak eksekutif turut dihadirkan Darwin, Kepala Dinas Pendidikan bener Meriah serta Abdullah Husni (kepala BKPP).
Untuk menetralisir masalah honorer K-2 dikabupaten Bener Meriah, massa meminta kepada pimpinan DPRK Bener Meriah untuk menunda proses ujian sampai data dan masalah honorer K-2 di Bener Meriah tuntas.
Aksi dimulai dari pukul 09.30 s/d pukul 17.00 Wib, karena tidak menemukan solusi, aksi akan dilanjutkan pada hari Kamis tanggal 31 oktober 2013. Pihak DPRK berjanji akan menghadirkan seluruh jajaran eksekutif yang membidangan masalah tenaga Honorer.
Para honorer yang melakukan aksi ini didampingi oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Cempege Institut, yang dikordinatori oleh Waladan Yoga. (Tenemata)
yah a gere terpekeriaku ilen woi, nong keredet ni kereta nipe tanggal 10 ini gere ilen bebayar. sahen ara pat pinyemen sen ah.
sana kati beta jahate geee?. sana lebih jahat ari jen berereng, nos kepotoses sesereng lagu jema pane, mera hasele murugini jema dele, kemel paren wan seruel gere atan ulu.