Takengen | Lintas Gayo – Warga Kampung Wih durin dikutip uang senilai Rp. 10.000 sampai Rp. 20.000 untuk “uang minyak” aparat kampung setempat.
Hal ini dikatakan salah seorang warga yang ingin dirahasiakan namanya, kepada Lintas Gayo, Senin (23/12/2013).
Ia mengatakan, semestinya mereka tidak mengutip uang kepada masyarakat yang rumahnya terkena gempa pada 2 Juli lalu.
“Jema pe nge kona musibah, dabuh itero mien sen, (orang sudah ditimpa musibah, kok malah dimintai uang,” sesalnya.
Sementara itu, Ramli Kepala Kampung (Reje) Wih Durin, kepada Lintas Gayo melalui telepon selurer mengatakan, pengutipan uang sejumlah Rp. 10.000 memang ada, namun uang tersebut untuk membeli materai Rp. 6.000.
“Tidak betul kalau dikatakan aparat kampung meminta uang sejumlah Rp. 20.000, kalau Rp. 10.000 itu benar,” ujarnya.
Ramli juga menjelaskan, pengutipan uang itu untuk pembelian materai Rp. 6000 dengan harga Rp. 8000 perbuah, dikenakan biaya Rp. 10.000.
“Kami ngak ada kutip Rp.20.000, kalau mereka beli ke Angkup pasti lebih dari itu habisnya,” terang Ramli. (R1/Lintas Gayo)