Inilah Tips Cara Pilih Caleg dari KPU

Jakarta | Lintas Gayo – Tahukah anda pemilu tinggal 12 hari lagi? Dalam waktu yang singkat ini, tampaknya pemilih belum banyak tahu tentang pemilu. Terutama soal harus memilih satu caleg dari seabrek nama yang disodorkan partai politik.

Pemilu legislatif akan berlangsung pada hari Rabu, 9 April 2014. Nantinya di TPS, akan ada 4 surat suara. Yaitu surat suara caleg DPR RI, caleg DPD RI, caleg DPRD Provinsi dan caleg DPRD Kabupaten/kota.

Khusus DKI Jakarta, tidak ada surat suara caleg DPRD Kabupaten/Kota, dan di luar negeri WNI hanya memilih caleg DPR RI yaitu caleg-caleg dari Dapil DKI Jakarta II.

Nah, begitu pemilih membuka surat suara untuk caleg DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, akan ada maksimal 120 caleg dari 12 partai politik. Pemilih hanya diminta mencoblos 1 caleg saja.

Nantinya, di surat suara itu hanya akan ada nama dan logo partai, serta nomor dan daftar calegnya. Tidak ada foto caleg. Meski di spanduk-spanduk caleg DPR dan DPRD mereka kampanye dengan foto.

Kecuali caleg DPD, ada foto dan nama yang tertera sehingga mungkin lebih dikenali pemilih. Sayangnya, meski begitu tak banyak orang tahu apa itu DPD RI itu. Bahkan kampanye mereka pun luput dari media.

Nah, mereka yang bingung memilih caleg DPR atau DPRD, KPU mengizinkan pemilih boleh mencoblos partainya saja. Hal itu akan dihitung sebagai surat suara sah untuk partai.

 Lalu, bagaimana tips memilih 1 caleg dari puluhan bahkan seratusan caleg di 4 surat suara yang akan disodorkan?

“Tipsnya, anda mulai sekarang harus aktif mencari tahu semua informasi tentang pemilu. Tentang partainya dan calonnya. Jadi nanti nggak bingung,” kata komisioner KPU Arief Budiman di kantornya, Jl Imam Bonjol, Jakpus,

“Kalau sekarang tidak mengecek, nanti datang ke TPS bingung. Partainya apa saja, calon siapa saja. Karenanya masyarakat perlu pro aktif,” imbuhnya.

Menurut Arief, KPU tentu terus mensosialisasikan kepada masyarakat terkait pemilu di berbagai media, agar nantinya masyarakat antusias dengan pemilu.

“Tetapi juga sesungguhnya seluruh pemilih itu juga harus dimiliki parpol, karena mereka itu konstituennya. Kita pun tetap sosialisasi sesuai dengan levelnya,” ujarnya.

“Provinsi gunakan skala regional dan lokal, misal melalui TV/media lokal. Kami di pusat melalu TV nasional, koran nasional dan lainnya. Dan ada anggaran (sosialisasi) tiap level,” tambah Arief. (Detik)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments

  1. artikel sosialisasi pemilu ini sangat bermanfaat, tidak tercantumnya foto caleg dan hanya menampilkan logo partai politik nilai positifnya ada pada sisi ekonomis, nilai negatifnya mengurangi sosialisasi personal calon legislatif yang akan dipilih oleh masyarakat.. berharap pemilu 2014 aman terkendali.. maju terus lintas gayo