Banda Aceh | Lintas Gayo – Mahasiswa Peduli Sejarah Gayo (MAPESGA) menilai penobatan Reje Linge yang ke XX tanggal 28 Januari lalu di Buntul Linge, belum bisa mengakui Iklil Ilyas Leube sebagai reje Linge yang ke-20 sebelum ada bukti nyata, karena no document no history dan dikhawatirkan belum memenuhi syarat sebagai raja.
“Untuk memenuhi syarat sebagai raja maka harus ada wilayah kekuasaan dan persetujuan masyarakat,” ungkap seorang mahasiswa yangtergabung dalam Mapesga, Jalal Gayo kepada Lintas Gayo, Jumat (1/2/2013).
Luruskan Sejarah
Mapesga mengajak mahasiswa bekerjasama mengadakan seminar untuk memperjelas sejarah agar rekomendasi dari seminar itu dapat menjadi pelurus sejarah yang kini menjadi kontroversi di kalangan masyarakat Gayo sendiri.
“Jika perlu Salman Yoga, Yusra Habib serta tokoh-tokoh sejarah lainnya untuk menjadi pembicara pada acara tersebut,” ujar mahasiswa FKIP jurusan Sejarah Universitas Syiah Kuala (Unysiah) tersebut.(Zuhra Ruhmi/red.04)