Kepulan Si Hitam Manis
Gelak tawa tak henti
Satu kisah terlontar
Satu haru buaikan rindu
Hangat bersama mampu memeluk hati
Temu wajah hingga habiskan waktu
Bukan hanya karna satu dan dua kisah terlontar
Namun temu wajah itu menjadi hangat dan panjang
Karna ada teman lain dalam temu wajah ini
Teman ini pun punya rasa yang tinggi
Rasa yang mengepulkan aroma hangat
Kepulan aroma yang mengepulkan kisah si sahabat
Teman kisah tawa, haru dan rindu
Kepulan si hitam manis
Temani Citaku
Tulisan – tulisan ini mulai menari di kepalaku
Mataku perlahan-lahan ingin tertutup
Ah, apakah ini akhir dari malam ini?
Tak luput dari dinginnya malam yang mulai mengajakku bermain mimpi
Otakku mulai berbicara dengan karya akademisi ini
Tak ingin ada rasa kantuk menghantui lagi
Ya,, aku butuh teman….
Teman yang hangat….
Teman malam, pagi hingga sore tiba
Teman ini pekat hitam,
Manis dan nikmat
Mataku mulai menari riang, otakku pun tak ingin ketinggalan
Jemariku mulai menyatukan hatinya dengan semangat citaku
Hanya secangkir kopi manis temani citaku jua
Lupa Aku Pada Dingin
Hujan mulai ribut bersentakan di genteng
Bising dan ribut
Dingin mengigilkan tubuh
Hanya hangat yang mampu redupkan dingin
Pahit lidah mulai memenggilnya manisnya serupan
Manis itu datang dari air hitam
Pekat dan panas
Nikmat hangatkan raga
Setiap tetesan manisnya
Lupakan bising hujan dan dinginnya hawa
Hangatnya menggetarkan badan
Lupakan beku yang sempat menangkap raga
Kini Menjadi Idaman
Dahulu si hitam ini hanya ada di cawan
Kulit keriput menua setiap pagi temannya minuman hitam
Hampa lidah jika umur yang menua tak seruput nikmatnya kopi
Kopi, bukan hanya teman tapi obat bangkitkan pesona
Dahulu si hitam hanya dihirup pagi
Minumlah pekat tapi manis ini mulai menjadi idaman
Nikmatnya tak mengukur waktu lagi
Pesonanya tak kenal umur lagi
Kulit mulus nan segar tak tolak si hitam pekat
Ada rindu kepulan harum kopi
Pagi, sore dan malam pun si hitam dirindukan
Ini jamannya menikmati kekayaan alam
Bijian yang dikutip menjadi idola yang dicari
Ekawati Saputri lahir di Lhokseumawe, 20 mei 1991. Tinggal di Lr. Pangraed VIII , Ie Masen Kaye Adang, Banda Aceh dan masih tercatat sebagai salah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi ternama di Banda Aceh. Ia dapat dihubungi di : eka.dreamlight@gmail.com
Puisi-puisi karya Ekawati Saputri dinyatakan lulus seleksi tahap pertama dari sejumlah karya yang dikirimkan. Puisi diatas berhak menjadi nominator karya yang akan dimuat dalam Buku Antologi Puisi “Secangkir Kopi” terbitan oleh The Gayo Institute (TGI) dengan editor Fikar W Eda dan Salman Yoga S.