Kalau aku duluan dipanggil Tuhan, izinkan ya Allah aku menghembuskan nafas terahirku dipangkuan teman setiaku. Beri dia kesempatan mengiringi kepergianku menghadap Engkau ya Rabbi dengan kedamaian.
Didiklah anak-anakku dengan kasih sayangmu. Jadilah sebagai ibu sekaligus sebagai ama kalau aku duluan menghadap ilahi. Kalau engkau duluan menghadap Ilahi, aku akan meminta kepada Allah untuk menemani saat engkau menghembuskan nafas terahirmu. Akan kuantar engkau belahan jiwaku dengan kalimah tauhid. Akan kudidik belahan nyawamu dengan kasih sayangku.
Bagi diriku kaulah mahluk Allah yang cukup setia menemaniku, hingga aku memiliki generasi penerus. Tanpa terasa perputaran waktu, semuanya kita lalui bersama. Suka dan duka atas izin yang kuasa kita lewati bersama.
Kadang kala ada tetesan air mata, ada perasaan kecewa dan sedih, ada kalanya dibalut ceria dan kebahagian. itulah romantika hidup. Bukan gemilang harta yang menjadi ukuran, namun merekatkan jiwa yang membawa kedamaian.
Maafkan daku tidak mampu memberimu kenikmatan dalam gemilangnya harta, namun daku hanya memiliki sepenggal hati yang ada kasih sayang di dalamnya. Ada ruh perjuangan. Ada harapan untuk menikmati kedamaian hidup.
Jangan ke atas engkau memandang, tapi lihatlah bumi tempat kita berpijak. Di bumi inilah kita ukir semua kenangan, kita berikan semangat kehidupan buat generasi penerus kita. Agar mereka juga memiliki ruh semangat dalam menghadapi tantangan hidup.
Jalan yang dibentangkan dihadapan kita bukanlah jalan yang dilapisi permadani, namun jalan yang penuh onak dan duri. Jalan menuntut tetesan keringat, air mata, darah bahkan pengorbanan nyawa. Namun semua itu harus kita lalui bersama, demi generasi kita kelak.
Kini dengan semakin bertambah usiamu hidup di muka bumi ini, berarti semakin berkurang waktu yang diberikan Allah. Kapan itu ? Kita tidak ketahui, yang pasti kita akan kesana.
Disaat ulang tahunmu daku tidak mampu memberikan apa-apa, hanya kasih sayang dan munajat doa dalam linangan air mata. Semoga sampai hembusan nafas terahir kita tetap bersama.
“ Selamat Ulang Tahun Teman Hidupku. 28 Januari adalah hari bersajarah dalam hidupmu, dimana bunda tercinta berjuang dengan maut demi hadirnya kamu dimuka bumi ini istriku sayang”. ( Tulisan diambil dari FB Bahtiar Gayo)