Ancol | Lintas Gayo – Tim balap sepeda Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2012 Provinsi Riau yang diantaranya beranggotakan 3 orang atlit putri dari Dataran Tinggi Gayo Kabupaten Aceh Tengah isi lebaran Idul Adha 1432 Hijriyah dengan beristirahat sehari penuh di Ancol.
“Hari ini kami sedang berada di Ancol bersama seluruh anggota tim didampingi pelatih pak Amir Mahmud dan Rahmad Khadafi,” kata Isna Dewi saat dihubungi Lintas Gayo melalui telepon selularnya, Minggu (6/11/2011) siang.
Diungkapkan Isna Dewi, atlit Tim Riau asal Celala Kabupaten Aceh Tengah, sejak pertengahan Ramadhan 1432 Hijriyah lalu dia bersama 2 rekannya Noviana asal Simpang Daling Kecamatan Bebesen Aceh Tengah dan Nurwahyu Afriana asal Gunung Teritit Bener Meriah berada di Jakarta untuk mengikuti Full Training Center (TC).
“Setiap hari kami latihan diatas sepeda dari pagi hingga sore dengan jarak tempuh lebih dari 100 kilometer,’ ujar Isna Dewi.
Dia dan kedua rekannya mengaku betah berada di Jakarta walau sangat “Mukale” (rindu-red) pulang sejenak ke kampung halamannya di Celala. “Kami ingin sekali pulang sebentar, namun rasa rindu tersebut harus ditahan dan kadang-kadang malah hilang begitu saja karena setiap hari harus ikuti latihan intensif,” tutur Isna Dewi yang sebelum digaet Provinsi Riau berstatus sebagai salah seorang atlit balap sepeda membawa Aceh Tengah sebagai juara umum di Porprov XI Aceh di Bireuen 2010 silam.
“Saya dan teman-teman tidak ingin permalukan Gayo khususnya dan Aceh umumnya. Selain itu kami juga ingin menyenangkan orangtua dan pembina mereka sebelumnya pengurus sepeda di Aceh Tengah dengan berupaya keras mengikuti latihan,” ujarnya diamini Noviana dan Nur Wahyu Afriana.
Menutup keterangannya, Isna Dewi dan rekan-rekannya mengucapkan selamat berhari raya dan permintaan ma’af serta dukungan do’a seluruh masyarakat Gayo agar bisa mengharumkan nama Gayo dengan berprestasi sebagai atlit nasional.
Dia juga berucap terima kasih kepada Pengurus Cabang Ikatan Sport Sepeda Indonesia (Pengcab ISSI) Aceh Tengah yang telah menghantarkan mereka menjadi atlit dengan sejumlah prestasi selama ini, baik daerah maupun tingkat nasional.
Tantang Balapan dengan Atlit Putra Aceh
Sementara menurut salah seorang atlit balap sepeda Aceh yang berdomisili di Jakarta yang kerap menemani atlit-atlit putri Aceh tersebut, Rahmad Khadafi, ketiga atlit asal Gayo yang dibinanya bersama Amir Mahmud tersebut mengalami perkembangan yang menggembirakan. “Kemampuan mereka sudah jauh berubah dan mulai mengimbangi atlit-atlit balap sepeda berkelas nasional. Saya yakin mereka akan dapat menoreh prestasi di PON nanti,” ujar Khadafi.
Jika tidak percaya, dengan nada bercanda dia malah menantang atlit putra balap sepeda Aceh untuk berlaga dengan atlit putri yang dibinanya tersebut. “Coba saja diadu dengan atlit putra Aceh, saya jamin Isna Dewi, Noviana dan Nurwahyu Afriana lebih unggul,” pungkasnya sambil tertawa.
Secara terpisah, pengurus Pengcab ISSI Aceh Tengah, Khalisuddin membenarkan ketiga orang atlitnya sudah resmi membela tim Provinsi Riau di ajang PON mendatang. “Apa boleh buat, KONI Aceh tidak percaya anak-anak saya tersebut punya peluang raih medali di PON. Demi masa depan mereka dengan senang hati saya melepas mereka bela daerah lain. Mudah-mudahan mereka bisa raih prestasi demi masa depan mereka sendiri,” ujarnya.
Dia mengaku hampir setiap hari menerima sms dari ketiga anak-anak yang pernah dia bimbing tersebut. “Mereka hampir setiap hari menghubungi kami dan rekan-rekan lain di Takengon. Wajar mereka rindu, umur mereka masih sangat muda. namun saya selalu mengingatkan agar mereka fokus latihan dan tidak menjadi atlit yang cengeng. Mereka adalah duta Gayo walau harus membela daerah lain,” kata Khalisuddin yang mengaku juga sangat ingin melihat langsung bagaimana keadaan mantan atlitnya diperantauan tersebut.
Dia juga berharap dimasa yang akan datang atlit-atlit tersebut bisa membela Aceh mengingat usia mereka masih sangat muda. (eLGe/03)