Oleh : Suhardiman Asarga Linge
Bukan memanasi!!! tetapi hanya sekedar mempertanyakan masalah pemekaran provinsi ALABAS, Dimana sampai sekarang belum juga terpenuhi oleh pihak terkait khususnya para pejuang KP3ALA. Sebelumnya saya meminta maaf dengan sebesar-besarnya mungkin ada pihak yang tersinggung dalam hal ini, Tetapi menurut saya masalah ini sangat penting untuk dibahas kembali ,karena kalau di iarkan begitu saja bukan pejuang namanya.
Berdasarkan hasil dari gelar Rakor di Medan tepatnya pada hari Sabtu, 10 0ktober 2015 lalu, yang turut hadir Ketua Umum KP3ALA, Drs.H.Armen Desky.MM, anggota DPR RI, H.Salim Fachri Anggota DPR RI, Ir.Tagore Abubakar, dan Muslim Ayub. Selain itu ada Palmer Situmorang, Aminuddin.M.Kes, Jamidin Armi, Safruddin.SH.M.Hum,.
Dalam acara tersebut juga dihadiri seluruh anggota DPRA dan DPRK se-Provinsi ALA yang mendukung dengan penuh pemekaran Provinsi. Pada saat itu dikukuhkan H. Armen Desky sebagai ketua KP3ALA yakni H.Armen Desky , jabatan sekretaris dipercayakan kepada Burhan Alpin dan Bahrum Porang sebagai bendahara.
Berdasarkan rapat tersebut, saya mendengar langsung dari berbagai pihak, bahwa sepertinya memang benar ALABAS sudah di depan mata. Sudah tidak ada lagi penghalang atas pemekaran provinsi ALABAS tersebut, namun yang jadi pertanyaan saya tentunya bukan hanya saya melainkan juga puluhan ribu masyarakat ALABAS, dan juga para Mahasiswa/i, sekarang sudah 2017 tapi kenapa semenjak pertengahan 2016 sampai saat ini cerita ALABAS malah menghilang begitu saja?
Bapak Ir.Tagore AB, pada waktu itu mengungkapkan bahwa tidak lagi memerlukan rekomendasi dari Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) maupun dari Gubernur Aceh untuk melahirkan ALA. Namun kenapa sepertinya teriakan ALABAS malah sudah tidak lagi kita dengar??? Seharusnya walaupun ALABAS sudah tidak diperjuagkan lagi, pastinya ada amanat atau mandat dari para petinggi KP3ALA beserta jajarannya.
Supaya masyarakat dan juga mahasiswa tidak lagi mempertanyakan hal ini. Namun sampai dengan saat ini masalah pemakaran provinsi ALABAS masih menjadi buah bibir. Masih menjadi pembahasan dan pertanyaan dari masyarakat dan mahasiswa. Bagaimana sudah kelanjutan dari perjuangan ini?????
**: Penulis Mahasiswa Teknik Informatika Sumatra Utara