Takengen|Lintas Gayo-Akibat gempa 6,2 skala Richter yang melanda Aceh pada 2 Juli lalu, saat ini pengungsi di Kabupaten Aceh Tengah telah mencapai angka 48.563 jiwa.
Jumlah tersebut bertambah drastis dari angka sebelumnya yang diberitakan oleh beberapa media massa. Penambahan jumlah pengungsi tersebut Menurut Kabag Humas Aceh Tengah, Mustafa Kamal, karena baru masuknya data dari setiap kecamatan.
“Selama ini data yang dikumpulkan hanya pengungsi di dua kecamatan yang mengalami dampak terparah, masih ada pengungsi di sepuluh kecamatan lain yang baru terdata,” ujarnya, Minggu (7/6) di Takengen.
Peningkatan jumlah pengungsi, menurut Mustafa, juga disebabkan adanya warga yang selama ini tidak terdata dilokasi pengungsian namun lebih memilih tetap tinggal di sekitar rumahnya yang rubuh dengan membangun tenda seadanya. “Warga yang tinggal di sekitar rumahnya juga tergolong pengungsi,” jelas Mustafa.
Kabupaten Aceh Tengah merupakan wilayah yang sangat parah terkena dampak gempa selasa lalu, berdasar data terakhir yang dikeluarkan pemkab setempat, Minggu 7 Juli 2013 pukul 08.00 WIB. 12 dari 14 kecamatan terkena dampak (85,71 persen), atau 242 kampung dari 352 kampung yang ada (68,75 persen). Gempa merusak 13.862 rumah warga, menelan 32 korban jiwa, 7 orang masih belum ditemukan, dan 444 orang luka-luka (92 orang diantaranya luka berat).
Gempa turut melumpuhkan 77 unit kerja pemerintah (48 diantaranya rusak berat), merusak 195 unit sarana kesehatan (RSU, Puskesmas, Pustu, Poskesdes, Polindes, serta rumah dinas Dokter dan Paramedis), begitu pula dengan kerusakan 292 sarana pendidikan TK/SD/SMP/SMA sederajat (158 rusak berat dan 134 rusak sedang).
Sarana Ibadah juga tak luput dari dampak yang ditimbulkan, dari data terakhir 131 unit mesjid/mushala mengalami kerusakan, 36 unit diantaranya rusak berat. “Kita akan terus update data terakhir, terutama terkait dengan korban jiwa dan warga yang mengalami sakit,” demikian Mustafa. (rls/wyra/lg12)