Oleh: Husaini Muzakir Algayoni*
Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui para pemimpin atau para politisi yang akan maju ke kursi parlemen, hanya saja untuk mengingatkan dan kita dianjurkan untuk saling mengingatkan antar sesama.
“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman (QS. Adz-Dzariyat: 55)
Salah satu sifat yang disematkan kepada umat manusia ialah sifat serakah alias tamak, tamak ini banyak digenggam dalam hati para pejabat atau politisi yang mempunyai banyak harta. Harta melimpah ruah namun belum cukup dalam otaknya, dia berpikir bagaimana caranya untuk mendapatkan harta sebanyak mungkin selagi masih ada kesempatan baik itu dengan cara haram atau dengan cara apapun yang penting harta dapat.
Seandainya para pejabat bisa menahan hawa nafsu perutnya itu pasti .rakyat Indonesia sejahatera aman dan sentosa, rakyat melarat karena ulah nafsu para pejabat yang serakah mengambil uang rakyat dan main proyek yang menguntungkan pejabat. Tidak salah apa yang dikatakan Ketua MPR RI Dinarto Danusubroto beliau mengatakan bahwa “banyak kepala daerah baik bupati, walikota maupun gubernur (kdh) yang kini telah menjadi raja-raja kecil di daerah, melanggar konstitusi dan dengan begitu mereka seenaknya membabat hutan, menguras tambang dan bisa sebagainya, sementara rakyatnya tetap miskin. Waspada 13/3.
Dari Wahab bin Munabbih Al-Yamani ra:
“Tertulis didalam taurat bahwa orang yang tamak (rakus) itu adalah melarat, walaupun memiliki harta kekayaan dunia yang melimpah ruah.”
Kenapa penyakit serakah, rakus, tamak alias degen ini menyelimuti hati para pejabat kita, itu karena iman masih kurang dalam hati mereka… dan orang tamak ini tak akan pernah bahagia hidupnya dan akan terus dalam bayangan melarat.
Wahai generasi muda siapapun anda yang ingin membawa kebaikan maka jauhilah dari sifat serakah, tamak nan rakus, siapkan diri untuk menjadi pemimpin masa yang akan datang yang bisa dicintai rakyat maka belajarlah dari sekarang untuk tidak serakah dan perdalam ilmu agama sehingga kita bisa menghidupkan keperibadian dengan agama dan bisa jauh dari sifat serakah, tamak nan rakus.
Dan dari Utsman bin Affan ra:
“Barang siapa yang menahan diri dari tamak terhadap orang-orang muslim niscaya dia dicintai kaum muslimin.”
*Penulis: Kompasianer dan Kolumnis LintasGayo.com, Remaja Masjid Kota Banda Aceh.