Botak Kepalaku Memikirkan Kamu
Oh ho adoh
Ine, ine
Genapkan satu mupakat
Lalu menyiang amis bau mulutmu
Yang selalu menyebut Tuhan
Diantara perbuatan yang tak sejalan dengan
AyatNya
Ne, ine,ine
Barangkali karena kepikunan
Atau karena terlalu banyak mendengar umpatan ustad di masjid
Yang akhir-akhir ini tidak lagi membahas moral dan budi pekerti pada umat
Atau barangkali lantaran selalu ikut pengajian orang-orang sesat
Sehingga antara mulutmu, pikiranmu dan hatimu selalu tak seirama
Sampai botak kepalaku memikirkan kamu.
Dan cair dalam segelas kopi
(Banda Aceh, Juli 2012)
–
Nukilan Jejak Sang Pujangga
betapa pahitnya menjadi pujangga
yang cuma bisa menjadi penyaksi
mengoreksi zaman dari permulaan hingga hari ini
menukil berbagai selogan dari pelan hingga hingar-bingar
melucuti isyarat menjadi bahasa kalbu yang belum tentu di kunyah renyah
berusaha merobah dunia jadi tak jadi
atau hanya mendengus mewarnai langit sambil menimbun penyakit
dengan rokok dan bergelas-gelas kopi
(Banda Aceh, Nov 2010)
–
Di Warkop Alex
Di warkop itu kami bicara cinta
saling tanya tentang orang tercinta
bersalaman dan memesan segelas kopi, teh atau sanger
sore itu senja menutup wajahnya dengan
juntaian kangen ribuan jejak yang kami lewati
dalam segelas minuman kerinduan.
(Banda Aceh, Mei 2012)
—
Rahmad Sanjaya, lahir di Takengon (Aceh Tengah), 18 Juni 1972. Mulai menulis puisi sejak tahun 1987. Beberapa buku antoligi bersama telah dimilikinya baik terbitan Aceh, Jakarta,Bandung , Lampung, Riau, Malang dan Bali. Penyair yang di beri gelar oleh Dewan Kesenian Jakarta sebagai Penyair Abad 21 ini juga pelopor Musikalisasi pertama di Aceh, ada 1876 syair puisi yang sudah di aransmennya sejak tahun 1989 menjadi format musikalisasi puisi.
Penyair yang juga kerap menjadi juri musik, instruktur Teater dan Musikalisasi Puisi ini juga aktif dalam berbagai organisasi kesenian: Direktur Komunitas Rumah Sawah (KRS), Sekretaris Dewan Pengawas Dewan Kesenian-DKA (2000-2005), Wakil Ketua II Bidang Program DKA (2006-2008), Ketua Umum Komunitas Musik Merdeka Indonesia (2001- sampai sekarang), Ketua Umum Konsosium Musikalisasi Puisi Indonesia KMPI (2008-2009), Ketua Umum Konsorsium Musikalisasi Puisi Mejabundar (2009- 2011). Pencetus The Atjehart Online ini juga tercatat sebagai Wartawan Koran Acehkita (2005-2008), Tabloid Investigasi (2008), Tabloid Reporter (2008), Tabloid Sipil (2008- 2009), Pemred tabloid seni pertama di Aceh Seulawah (2011), redaktur tamu dan editor di berbagai media di Bogor dan Jakarta. Dan menjadi penulis tetap di berbagai media online. Sebagai seniman yang terus aktif nama Rahmad Sanjaya tercatat dalam Buku Pintar sastra Indonesia (2001).
Puisi-puisi karya Rahmad Sanjaya dinyatakan lulus seleksi tahap pertama dan berhak menjadi nominator karya yang akan dimuat dalam Buku Antologi Puisi “Secangkir Kopi” terbitan The Gayo Institute (TGI) yang dieditori oleh Fikar W Eda dan Salman Yoga S.