Band Beltex’s, Sejarah Musik “Berani” di Gayo

Catatan pendek Jauhari Samalanga

belteks_1
PADA era 1980-an group Band Beltex’s cukup populer di Gayo. Kelompok ini merupakan kumpulan “orang-orang muda” masa itu yang bermusik di jalur Rock modern. Lagu-lagu yang di pentaskan juga tidak tanggung-tanggung, Rock Gayo, kecuali perfame panggung, maka mengalun “Black Dog” Led Zepplin, atau tembang cinta sejenis “Stock On You” Lionel Richie.

Tidak hanya disitu, kelompok ini juga pelantun blues, jenis musik kaum tertindas, tapi berbahasa Gayo. Merekalah group Band fenomenal yang pernah dimiliki Gayo, dan sekarang tampaknya tinggal sejarah saja, walau sebenarnya beberepa personilnya masih punya kemampuan bermusik, bahkan temurun ke generasi kedua.

Pada acara malam “Kado Indah untuk Sahabat” Ikmal-Eva yang di gelar di Warung Apresiasi (wapres) jum’at (29/3), masa lalu itu kembali tumbuh. Dua personil Beltex’s, Dhani dan Ucak turut melantunkan lagu “Kusi Kukadun” ciptaan Matali. Lagu itu lagu lama yang dipolerkan Beltex’s di album tunggal mereka sekitar tahun 1989 silam, hampir bersamaan dengan munculnya album Singkite, SABA Group, dan Azman ‘Atu Tulu’.

Namun sebenarnya,pasca album tunggal itu juga ada lahir album yang dimotori personil Beltex’s seperti Lelawah, namun bukan personil utuh Beltex’s pertama, hanya tetap dengan format musik rada keras, walau diformat bukan full band. Hanya konsep nyanyian tetap sama, membesarkan karya didong di jalur rock.

Personil full Band Beltex’s yang sebenarnya itu yang lahir di tahun 1989, mereka digawangi vocal-ocal hebat dengan aransemen ‘berani’. Mereka adalah Dhika (Keyboard), Dani (Gitar), Kendy (Drum), Udik (Bass), Tauhid (Vocal), Lela (Vocal), dan Lastri (Vocal).

Tapi kalau di Takengon, Beltex’s memang pembaharudalam performan panggung. merekalah Group Band pertama yang berani tampil dengan aksesoris panggung yang bagus, karena sangatterlihat pengaruh kota besar, semisal mereka ikutdalam larutan yang berkembang di Indonesia seperti pengaruh Beatles dan Rollingstone yang begitu kuat. Kalau kita lihat penampilan gitaris Belteks Dani misalnya, maka yang terlintas kala itu pada gitaris Rolling Stones Kheite Richard, berkaca mata bundar dengan menggantungkan rokok di bibir atau di ujung gitar.

Namun begitu, kebanyakan kalangan menyebut Beltex’s sebagai kelompok musik yang dekat dengan warna Creedence Clearwater Revival (CCR) yang kental dengan jenis musik Country Rock, alami dan kuat dengan warna.

Begitulah Beltex’s yang pernah berjaya dengan lagu-lagu Didong yang diramu kedalam musik Rock, dan adalah lagu-laguSali Gobal yang banyak menghiasi warna dalam album Beltex’s, tetapi juga beberapa lagu yang mereka ciptakan sendiri, seperti lagu “Ine” yang pernah populer di era itu, yakni sebuah lagu yang dipersembahkan kepada adik tercinta mereka yang wafat akibat kecelakaan di medan, Sumatera Utara.

Namun kini Beltex’s sudah tak berkibar lagi di kancah musik Gayo, namun mereka belum mati dan tetap ada di hati. Beltex’s sebenarnya Beltex’s yang dimiliki begitu banyak orang, dan adalah keluarga besar Beltex’s seluruh keluarga dan sanak family, sehingga kita yakin pada masanya manti akan lahir kembali, tentu dengan format dan pemain yang berbeda pula. Hanya satu hal penting yang patut di catat bahwa Beltex’s adalah legenda musik di Gayo, hebat dan imajinatif.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.