Berkaryalah selagi mampu dan biarkan orang lain menilai karya Anda. Prinsip itu yang diterapkan Shabela Abubakar dalam memimpin negeri penghasil kopi terbaik dunia. Walau sikap kepemimpinanya ada yang mengkritisinya, namun dia tetap melangkah.
Hasil kerja kerasnya dalam menggerakan seluruh kekuatan untuk berinovasi membuahkan hasil. Ada 8 kabupaten/kota di Indonesia yang mendapat penghargaan dari Mendagri. Kabupaten kota itu dinilai sangat inovatif. Dari delapan kabupaten ini, ada satu kabupaten dari provinsi Aceh.
Sebuah kabupaten dalam pelukan gunung di pinggiran Danau Lut Tawar. Mendagri menobatkan Aceh Tengah sebagai salah satu kabupaten yang sangat inovatif.
Karena dinilai inovatif, negeri Gayo Lut ini mendapatkan penghargaan berupa Innovative Government Award (IGA) 2020 atau Indeks Inovasi Daerah (IID) oleh Mendagri melalui Badan Litbang. Penyerahan penghargaan itu berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jum’at 18 Desember lalu.
Delapan negeri yang mendapat penghargaan itu; Jombang, Magelang, Deli Serdang, Aceh Tengah, Trenggelak, Grobogan, Karo dan Cirebon.
“Alhamdulilah kerja keras semua pihak yang selama ini terus berinovasi membuahkan hasil. Aceh Tengah masuk dalam 8 kabupaten di Indonesia sebagai kabupaten yang sangat inovatif,” sebut Sahabela Abubakar, menjawab Dialeksis.com, Minggu (20/12/2020) melalui selular.
Menurut Aman Tari (panggilan kekerabatan di Gayo, karena anak sulungnya bernama Tari), penilaian Indeks Inovasi merupakan salah satu kewajiban kepala daerah untuk melaporkan inovasi yang dilakukan dalam berbagai bidang, khususnya dalam hal pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan inovasi daerah dalam bidang lainnya.
“Aceh Tengah telah mengikutsertakan lebih kurang 100 Inovasi, yang diinput Bappeda melalui aplikasi yang disediakan TIM IGA Kemendagri,” jelasnya.
Menurut Shabela, Innovasi itu sebelumnya telah dievaluasi terlebih dahulu. Evaluasi itu berantai, baik di ruang kerja bupati, ruang kerja Sekda dan juga di Aula Bappeda. Alhamdulilah membuahkan hasil.
Shabela menambahkan, Kabupaten Aceh Tengah akan terus berinovasi dalam rangka membangun struktur pemerintahan yang sesuai dengan kebutuhan daerah. Tanggap serta responsif terhadap kepentingan masyarakat luas, disertai sistem pemerintahan dan administrasi yang kompetitif, serta mengembangkan sistem manajemen pemerintahan yang efektif.
Dalam meningkatkan innpvasi daerah, Bupati Aceh Tengah juga telah menandatangani MoU kerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara RI (LAN) pada awal Januari 2019 lalu. Kemudian dilanjutkan dengan kerja sama dalam pembangunan Laboratorium Inovasi Daerah.
“Pada tahun 2020 ini, kami juga telah mengadakan lomba inovasi daerah dengan melibatkan tim penilai dari LAN, untuk mendorong seluruh OPD agar terus berinovasi. Tujuanya untuk kemajuan daerah dan meningkatkan kemandirian serta kesejahteraan masyarakat,” sebut Bela.
“Kami selaku pimpinan daerah mengucapkan terimakasih atas partisipasi semua pihak, terutama pada OPD yang telah memampu berinovasi. Mendokumentasikannya dengan baik, kedepannya kami akan berupaya memberikan reward kepada OPD yang inovatif,” kata bupati.
Untuk tetap berinovasi, sebut Amir Hamzah, kepala Bappeda Aceh Tengah menambahkan keterangan bupati, pada tahun 2021 nanti pihaknya kembali akan mengadakan lomba inovasi daerah dengan cakupan yang lebih luas dan melibatkan masyarakat sebagai pesertanya.
“Kami merasa perlu meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap proses inovasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah daerah,” sebut Amir.
Upaya ini tentunya juga akan meningkatkan pengawasan serta peran masyarakat dalam setiap perumusan kebijakan dan program kerja pemerintah kabupaten, jelasnya.
Aceh Tengah mampu berdiri dengan sejumlah kabupaten yang sudah ternama di tanah air dalam berinovasi. Kreatifitas itu butuh kesunguhan dan kekompakan tim dalam mewujudkanya. Kinerja tim untuk negeri Gayo Lut ini membuahkan hasil, Aceh Tengah mendapat award IGA atau IID pada tahun 2020. Bagaimana dengan tahun depan? (Bahtiar Gayo/Dialeksis.com)
Comments are closed.