Padangpanjang | Lintas Gayo – Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Aceh (IPMA) tampil dalam acara malam pegelaran seni Aceh, di Gedung M. Syafe’i, Kota Padangpanjang (26/12/13), malam. Acara ini dikemas dalam rangka memperingati 9 tahun Tsunami yang terjadi 26 Desember 2004 lalu, yang meluluhlantakkan sebahagian besar kawasan pesisir Aceh.
Pada malam pegelaran seni Aceh, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Aceh (IPMA), menampilkan tari Guel kreasi yang disuguhkan oleh para penari yang menjadi mahasiswa asal Aceh dan Gayo yang sedang menimba ilmu di kota Serambi Mekah Padangpanjang ini.
Penari juga menjelaskan baru perdana menari tari Tradisi gayo, karena sebagian dari beberapa penari bukan pribumi Gayo. Tari guel juga baru perdana ditampilkan di Padangpanjang, Sumatera Barat. Walaupun para penari tidak keseluruhan orang Gayo bukan berarti mereka tidak bisa menari daerah Dataran Tinggi Gayo. Para penari sangat menikmati dan bersemangat menampilkan tarian yang merupakan warisan leluhur mereka.
Baju kuning Coklat serta ukiran kerawang yang dikenakkan oleh Para penari membuat penari bersemangat dan sangat menikmati tari Guel tersebut. Sebab baju kerawang merupakan identitas Gayo yang sangat berpeluang memperkenalkan pada masyarakat di luar Gayo.
Para penari merasa kesulitan dikala latihan Tari Guel, karena tari guel bukan sembarangan gerakan yang dibuat-buat, melainkan tari guel di lihat dari “Lentik ni Kerlang”.
Mahasiswa Gayo Sumatera Barat juga menghimbau kepada semua masyarakat Gayo umumnya dan pihak yang terkait mengurusi masalah kebudayaan di Gayo, bahwa hal ini telah menjadi tugas kita bersama selaku urang Gayo untuk memperkenalkan budaya dan tradisi yang kita miliki serta mempertahankannya. (Iwan_Rantow)