Puisi Kopi Isbedy Stiawan ZS

Pagi Hujan dan Secawan Kopi

pagi hujan saat kukunjungi kamarmu, suatu minggu
di bulan januari tahun silam
lalu secawan kopi kauseduh dan kausaji di meja bilik yang gigil.alat pendingin menderu-deru
menaburkan gigil. “rapatlah padaku, makin rekat.”
dingin ini bisa mengirim kematian dan secawan kopi membikinku mabuk,
aroma jalan, pegunungan, kebun-kebun
dari bunga kopi: “tanah yang pernah kausebut
kampung kopi ini
kini terlah berganti kota yang disesaki
maal, swalayan, ataupun ruko.”1) secawan kopi membukaku jalan
menuju tubuhmu pualam:
aku pun berselancar seperti di atas lantai salju
“reguk tumpas kopi secawan lagi,
aku kusajikan bagimu.” tapi, aku mau kopi dari tubuhmu…

Lampung, 2012

1) dulu Lampung dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di Tanah Air dengan rasa kopi yang khas, sehingga daerah ini identik dengan daerah kopi, selain cengkih dan lada. Kini nyaris hilang, sejumlah mal, swalayan, dan rumah kota seakan menyulap Lampung menjadi kotametropolis dengan taraf kehidupan yang konsumtif.

 

Isbedy Stiawan ZS
Isbedy Stiawan ZS

Isbedy Stiawan ZS, lahir di Tanjungkarang, Bandar Lampung, 5 Juni 1958, adalah sastrawan penting Indonesia. H.B. Jassin menjulukinya Paus Sastra Lampung. Mulai bersentuhan dengan dunia sastra sejak bangku SMP tahun 1975. Karya-karya Kho Ping Hoo adalah bacaan yang saat itu digemarinya. Sebelum terkenal sebagai penulis, ia tekun bertaeter bersama Syaiful Irba Tanpaka dan A.M. Zulqornain dalam Sanggar Ragom Budaya. Ketika STM, dia mulai menggeluti sastra, yaitu menulis puisi dan cerpen. Dia kerap membacakan sajaknya dari panggung ke panggung. Karya pertama Isbedy yang dimuat pertama adalah cerita pendek di Mingguan Swadesi. Sejak itu puisi, cerpen, dan esainya mengalir deras dan dimuat di berbagai media lokal dan nasional.
Umumnya, proses kreatif puisi Isbedy lahir setelah ia menemukan kata-kata puitis terlebih dahulu, lalu diolah menjadi puisi. Ide kreatifnya bisa muncul kapan saja, saat perjalanan, merenung di waktu malam atau langsung di depan komputer. Isbedy juga dikenal sebagai sastrawan fenomenal di Lampung yang tiada henti menghidupkan keberlangsungan sastra di Lampung hingga kini. Kedekatannya kepada kalangan sastrawan muda Lampung, menyebabkan ia didudukkan sebagai “pengayom” sastra. Dia pernah diundang mengikuti berbagai kegiatan sastra di berbagai kota di Tanah Air, Malaysia, Thailand seperti Pertemuan Sastrawan Nusantara di Johor Bahru dan Kedah (Malaysia), Dialog Utara di Thailand, Utan Kayu Literary Festival, dan Ubud Writers and Readers International Festival. Diundang Dewan Kesenian Jakarta pada 2005, dalam perhelatan Cakrawala Sastra Indonesia.

Puisi Isbedi Setiawan ZS adalah Puisi Tamu Khusus sebagai karya yang akan dimuat dalam Buku Antologi Puisi “Secangkir Kopi” terbitan oleh The Gayo Institute (TGI) dengan editor Fikar W Eda dan Salman Yoga S.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.