Takengen-Sejumlah pengharapan dilontarkan oleh elemen masyarakat kepada Menteri Agama RI, Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si ke Aceh Tengah (5/2) dengan membawa berita baik bagi masyarakat Aceh khususnya Aceh Tengah.
Harapan terbesar adalah penegerian Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Gajah Putih yang sudah puluhan tahun diperjuangkan sejak didirikan tahun 1986. Harapan ini langsung dinyatakan Bupati Aceh Tengah, Ir H Nasaruddin, MM. yang memaparkan sudah beberapa kali diusulkan penegrian STAI Gajah Putih, dengan surat yayasan Nomor no: 95/YGP/AT/2002 tanggal 28 Juni 2002, dan terakhir kami sampaikan kembali usulan perubahan status dengan surat Nomor : 7/YGP/AT/I/2011, tanggal 7 Januari 2011.
Menanggapi permohonan penegerian STAI Gajah Putih, Suryadharma Ali hanya menjawab datar dan tidak memberikan harapan besar. âSaya sudah meminta untuk proses dengan segera,â jawab Surya singkat.
Padahal sebelumnya elemen masyarakat Aceh Tengah sempat mengira kedatangan salah seorang kabinet Presiden SBY ini membawa Surat Keputusan Presiden tentang penegerian STAI tersebut atau setidaknya membawa berita baik. Kekecewaan tersebut makin kentara, saat sang menteri tidak mengunjungi Kampus STAI Gajah Putih hanya beberapa meter dari gedung tempat pembukaan Muswil VII PPP di Gedung Olah Seni (GOS) Takengen.
âKami pikir pak Menteri datang bawa amplop SK penegerian STAI, ternyata mampir tidak,â ujar seorang mahasiswi yang tidak ingin disebut namanya bernada kecewa.
Kebalikan dari kekecewaan tersebut, Ketua STAI Gajah Putih, Drs. Al Misry membenarkan jika Suryadharma Ali tidak ungkap proses penegerian STAI dan tidak sempat berkunjung ke kampus yang berdekatan dengan GOS. Akan tetapi di Gedung Ummi semuanya dinyatakan dengan tegas bahwa STAI Gajah Putih akan beroleh predikat negeri minimal 6 bulan lagi.
âPernyataan menteri tersebut cukup beralasan karena seluruh kelengkapan administrasi sudah kita penuhi dan sudah diboyong ke Jakarta oleh Tim Verifikasi dari Biro Ortala Kemenag RI yang datang ke Takengen 29 Januari 2011 lalu,â papar Al Misry.
Prosesnya terus berjalan, timpalnya. âDi Kemenag sudah oke, tapi butuh proses lanjut di Menteri Keuangan, Menteri Pemberdayaan Apartus Negara (PAN). Setelah beres lalu diproses di Sekretariat Negara dan dibawa ke Presiden untuk ditandatangani,â pungkas Al Misry seraya berharap tak ada lagi kendala yang muncul dikemudian hari, apalagi kendala politis (wyra, aza)
perasan natengku negeri die atawa gere, kena tujunte mumanen urang Gayo dan kengung arini karap urang aceh pe lahle kuliah one, turah kite tetahi sana si perasante atawau perasan jema si gere ruh ilen i Gajah Putiha